Kabarnya, Anda kesulitan berlatih Kumdo--ilmu pedang Korea?
Karena saya belum pernah berlatih pedang. Semua dari nol. Aktor lain sudah pernah latihan karena film sejarah sering dibuat di Korea. Saya berlatih seminggu empat hari. Empat jam per hari.
Berapa lama diizinkan pegang katana betulan?
Dua pekan latihan hanya dibolehkan pakai pedang kayu. Pedang metalnya berat. Tangan saya sampai lecet-lecet.
Sekarang sudah jago bermain pedang?
Enggak juga lah. Tapi, untuk kebutuhan film, seharusnya bisa.
Artikel lainnya:
Joe Taslim Belum Ingin Arahkan Anak Ikuti Jejaknya
Kisah Joe Taslim Akting di Perdesaan Korea Selatan
Sudah syuting adegan aksi?
Belum. Masih drama terus. Action nanti di akhir-akhir masa syuting.
Joe Taslim (berkaus putih) berlatih pedang di Korea. (Dok. Pribadi)
Kesulitan terbesar dari peran ini?
Bahasa. Ini tantangan terbesar selama karier saya. Baru kali ini saya jadi alien dalam arti sesungguhnya. Hampir semua kru tidak bisa berbahasa Inggris. Orang-orang ngomong apa, saya ga ngerti. Tulisan di jalan pun tidak dapat saya baca. Benar-benar buta. Kalau tidak mengerti, senyum saja. Itu bahasa universal, hahaha.
Istri dan tiga anak Anda tidak menemani syuting?
Mereka kadang-kadang datang, sekitar 10 hari. Tapi hanya sampai kota, tidak ke lokasi syuting. Malamnya, kami makan bersama.
Beda bekerja di Swordsman ketimbang Fast and Furious dan Star Trek?
Bahasa. Syuting di mana saja sama. Sistem sama. Tugas aktor sama-sama handle karakter dengan baik, entah di Indonesia, Hollywood, Korea. Cuma saat banyak terbatas di bahasa, kita harus lebih adaptasi. Orang ngomong apa kita ga ngerti. Sangkain ngomongin gua, hahaha.
Sebagai pejudo penyumbang medali perak di SEA Games 2007, lebih susah berlatih pedang atau judo?
Judo, dong. Sampai berdarah-darah. Tapi, atlet kumdo betulan pasti seperti itu juga. Saya kan berlatih hanya untuk karakter film.
Anda mundur dari pelatnas judo pada 2009 karena cedera apa?
Lutut saya dua-duanya sudah ga bener.
Cedera karena pertandingan atau akumulasi sepanjang latihan?
Sepanjang karier pasti banyak cedera. Kanan kena, terus kiri kena. Sembuh. Kambuh lagi. Memang sudah saatnya mundur. Saya sudah 12 tahun di tim nasional. Kalau tidak diganti, ada masalah dengan cabang olahraga itu. Harusnya, tiga tahun sudah harus ganti. Saya 12 tahun, berarti tidak ada regenerasi. Pembinaannya salah. Untung saya pensiun, kalau tidak, tidak bisa jadi aktor.
Lebih senang menjadi atlet atau aktor?
Pekerjaan aktor memberikan saya banyak blessing. Hidup saya berubah. Banyak orang yang menghargai, mendukung, mengidolakan, berterima kasih. It's a good life. It's the best job in the world.
REZA MAULANA