TEMPO.CO, Surabaya - Sukses dengan single pertama berjudul Surat Cinta untuk Starla, Virgoun Tambunan menyiapkan single kedua berjudul Bukti. Menurut Virgoun, single kedua itu bakal dirilis sekitar November tahun ini. Waktu peluncuran lagu, kata Virgoun, ditentukan oleh produser walaupun sebenarnya single tersebut sudah dipersiapkan sejak lama.
“Tugas gua hanya membuat karya sebaik-baiknya. Kapan dikeluarin, itu bagian label yang mencari timeline-nya sekaligus strategi promo. Gua ngikut saja,” kata Virgoun usai pentas dalam acara Jazz Traffic Festival di Grand City Convex, Kota Surabaya, Sabtu malam, 19 Agustus 2017.
Virgoun berharap Bukti meraup sukses seperti Surat Cinta untuk Starla yang menjadi lagu pertamanya. Sampai Agustus, ujar vokalis grup band Last Child ini, Surat Cinta untuk Starla telah ditonton oleh 100 juta lebih di Youtube. “Gua nggak nyangka debut gua bakal sesukses ini. Justru ini beban buat gua untuk single kedua nanti, kalau bisa lebih sukses lagi,” katanya.
Virgoun menuturkan Surat Cinta untuk Starla awalnya hanya eksperimen. Virgoun yang terbiasa sebagai anak band, mencoba membuat lagu untuk dinyanyikan sendiri. Tak disangka lagu itu mendapat sambutan meriah oleh masyarakat, khususnya remaja. Liriknya yang romantis menjadi kekuatan tersendiri dari lagu tersebut.
Virgoun dan putrinya, Starla. (tabloidbintang.com)
“Nggak nyangka bakal meledak, karena gua bukan musikus yang mumpuni. Backgroud gua dari band ugal-ugalan. Gua hanya merasa punya kemampuan menulis lagu, akhirnya coba-coba buat. Tak tahunya sukses,” ucap dia.
Virgoun mengakui selama berkarier bersama Last Child lagunya tidak banyak dilihat orang. Namun, sekarang banyak yang menyukai lagu pertamanya itu. Virgoun yakin kesuksesan itu berkat anaknya, Starla, yang dipakai sebagai judul lagu. “Mungkin ini rezeki anak gua. Sehebat apa pun gua bikin lagu, kalau belum rezekinya ya gak bisa meledak,” tuturnya.
Surat Cinta untuk Starla, kata dia, sebenarnya sudah dibuat sejak 2008. Namun, lagu yang konon bisa membuat cewek meleleh itu baru dirilis pada Februari 2016. Menurutnya, lamanya waktu pending itu salah satunya karena birokrasi dalam labelisasi karya. Kendati begitu meski sudah lewat setahun, namun lagu itu masih sering diperdengarkan hingga saat ini. “Lagu ini salah satu warisan buat anak gua,” ujarnya.
KUKUH S. WIBOWO