TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Afgan Syahreza kecewa dengan kerja panitia IndiHome Prambanan Jazz Festival 2017. Pasalnya, saat manggung di hari kedua itu, Sabtu, 19 Agustus 2017, dia merasa panitia sengaja mematikan pelantang suara dan juga tata lampu.
Baca: Afgan Curhat 'Diusir' dari Panggung Prambanan Jazz Festival 2017
Afgan mencurahkan kekecawaannya itu lewat akun Instagram-nya. "Walaupun sound awalnya gak dinyalain oleh mereka, gw tetep nyanyi, at least fans gak sia-sia udah nunggu. Eh di lagu ke 4, lampu panggung semua di matiin, alias gw diusir. Akhirnya semua penonton nyalain flashlight dr handphone masing2, tanda mereka tetep ingin gw nyanyi. Moment ini yang buat gw dan anak2 band terharu," demikian ia menulis di Instagram, Ahad, 20 Agustus 2017.
Saat mangung itu Afgan memulai penampilannya dengan hit Katakan Tidak yang membuat penonton bergoyang. Namun, ada yang tak lazim di panggung. Suara Afgan terdengar kurang nyaring.
Memasuki pertengahan pertunjukan, lampu panggung meredup. Ratusan penonton yang mayoritas penggemar Afgan, menyalakan penerangan dari ponsel mereka.
Menurut Afgan, seperti ia tulis di akun medsosnya, malam itu pertunjukan dimulai terlambat. Sehingga dia yang mestinya tampil pukul 20.00, baru mendapat giliran pada 22.00. Penggemarnya pun akhirnya ikut menunggu.
Celakanya, pada jam itu di panggung berbeda tampil pula artis internsional, Sarah Brightman. "Gw malah dibilang gak usah main sama panitia, " tulis Afgan, Ahad 20 Agustus 2017. Afgan. Tempo/Ammy Hetharia
Afgan dan manajemennya memutuskan tetap manggung melihat para penotnon yang telah menunggunya. Dan terjadilah insiden itu.
Beberapa jam setelah Afgan melayangkan kekecewaannya, penyelenggara IndiHome Prambanan Jazz Festival memberikan respons. CEO Rajawali Indonesia Communications Anas menyatakan minta maaf kepada Afgan, manajemen, dan penggemar.
Anas mengatakan ini berawal dari kesalah-pahaman antara mereka. IndiHome Prambanan Jazz, kata dia, terdiri dari dua panggung yakni panggung festival show dan panggung special show.
Sarah Brightman yang tampil dengan orkestra, kata Anas, meminta tak ada penampil lain yang berbareng dengan dia. Itulah sebabnya panitia meminta Afgan main setelah Sarah.
"Kami jamin fans bisa menunggu karena masih ada (program kuliner) pasar kangen. Promotor akan memberi pengumuman bahwa Afgan akan main setelah Sarah. Tapi manajemen Afgan tetap tidak mau," tulis Anas.
Akhirnya mereka berunding agar Afgan hanya membawakan enam lagu, "Lalu kami meminta lagi menjadi empat lagu," kata Anas. "Akhirnya Afgan naik panggung dengan suara yang kami kecilkan. Tapi memang akhirnya suara dari panggung Afgan bocor ke panggung Sarah."
Anas mengakui, ini keputusan sulit yang mesti ditempuh. "Mereka kecewa kami maklumi, karena memang ada ketidaktegasan dari kami saat artis melakukan persiapan di atas panggung. Bagaimana pun Afgan penyanyi penting di industri musik Indonesia. Tentu, kami ingin kembali bekerja sama dengan Afgan," kata Anas.
Afgan berharap hal ini bisa menjadi pelajaran buat penyelenggara Prambanan Jazz. Dan dia ingin artis lokal mendapat apresiasi yang sama dengan artis internasional. "Cause we're all just trying to give our best on stage..," tulis Afgan.