TEMPO.CO, Yogyakarta - Konser tahunan Economic Jazz (E-Jazz) 2017 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan menghadirkan pemenang Grammy Award 2008, Patti Austin. Konser yang digelar ke-23 kalinya itu akan digelar di ruang terbuka di Grha Shaba Pramana UGM bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 mendatang.
Baca: Julian Banks Jadi Pembuka Ubud Village Jazz Festival 2017
Kehadiran penyanyi jazz dan R&B asal Amerika Serikat itu akan diiringi pianis jazz legendaris David Benoit yang juga berasal dari Amerika Serikat dengan menggunakan grand piano Steinway & Sons.
“Penampilan Patti nanti yang pertama kalinya di E-Jazz. Sekaligus pertama kalinya dia berkolaborasi dengan Benoit,” kata promotor E-Jazz sekaligus Dosen Ekonomi UGM, A. Tonny Prasetyantono kepada wartawan di Restoran R&B Grill Yogyakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Kolaborasi itu diharapkan karena Patti biasa membawakan lagu-lagu jazz standar, seperti milik Ella Fitzgerald. Adapun Benoit dikenal dengan lagu-lagu yang tergolong smooth dan easy listening alias jazz indah. “Ini untuk mengakomodir penikmat jazz pemula. Jadi Benoit menjadi semacam jembatan,” kata Tonny.
Nantinya, Patti, perempuan penyanyi jazz yang telah berusia 66 tahun itu akan banyak membawakan lagu-lagu jazz yang kaya dengan nuansa pop. Seperti Smoke Gets in Your Eyes, Say You Love Me, Baby Come to Me, All Behind Us Now, dan How High The Moon.
Benoit akan membawa grup band dari California, Amerika Serikat yang terdiri dari Adam Hawley sebagai gitaris, peniup saksofon Michael Paulo, penabuh drum Land Richards, pembetot bass David Inamine, dan keyboardis Andrew Weiner. Mereka akan membawakan sejumlah lagu, seperti Freedom at Midnight, Kei’s Song, Every Step of Way, Urban Daydreams, Linus and Lucy, Letter to Evan, Mountain Dance, Botswana Bossa Nova, Watermellon Man, dan The Key to You.
Sedangkan pemusik jazz Indonesia yang tak ketinggalan tampil adalah dedengkot jazz Idang Rasjidi (keyborads), Mus Mujiono (vokal dan gitar), Yance Manusama (bass), Iwan Wiradz (perkusi), Sbastian (saksofon), serta Mahesa Santosa yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM yang menggebuk drum.
“Untuk saksofon biasanya Richard Hutapea. Tapi izin karena istrinya mau melahirkan,” kata Idang yang hampir tak pernah absen dalam E-Jazz itu.
Penyanyi muda Isyana Sarasvati juga akan turut memeriahkan konser E-Jazz ke-23 itu. Sebelumnya, Isyana juga pernah tampil duet bersama penyanyi jazz Raisa. Beberapa lagu yang membuatnya meroket antara lain Kau Adalah, Tetap dalam Jiwa, Keep Being You, juga Sekali Lagi.
Kehadiran Isyana, menurut Tonny lantaran konsep konser itu tidak 100 persen jazz. Melainkan 70 persen jazz dan 30 persen pop atau industri. “Saya tidak mengenal Isyana dengan baik. Tapi konser ini akan menambah referensinya untuk mencoba ‘kanvas’ baru,” kata Idang menambahkan.
PITO AGUSTIN RUDIANA