TEMPO.CO, Jakarta - Pelabelan universe pada judul fim, belakangan sangat marak. Misalnya, seperti pada Marvel Universe atau The Conjuring Universe.
Sebenarnya, ini hanyalah strategi bisnis untuk memperpanjan franchise film tersebut.
The Conjuring, yang dibuat oleh ahlinya horor, James Wan, telah menjadi box office pada 2013. Ini juga menjadi salah satu film horor terlaris sepanjang sejarah.
Sekarang para penggemar The Conjuring kembali ditantang urat-beraninya oleh beredarnya film Annabelle: Creation. Film ini merupakan seri keempat dari franchise The Conjuring, Dan, tampaknya, pasar pun akan menyambut baik.
Mengapa strategi franchise seperti ini menjadi bisnis yang menjanjikan? Yuk kita simak alasannya.
Budget Sedikit, Keuntungan Melimpah
Dalam film The Conjuring dan mungkin kebanyakan film horor, tak banyak budget yang dibutuhkan. Enaknya, keuntungan yang didapatkan bisa berkali lipat. Annabelle 1, misalnya, dibikin dengan biaya 6 juta dolar, dan mampu menghasilkan keuntungan 40 kali lipat!
Padahal, film ini mendapat kecaman dari para kritikus film.
The Conjuring Memilih Sutradara yang Tepat
James Wan adalah jenius dalam film horror. Namun David F. Sandberg yeng membesut Annabelle: Creation mampu mengirimkan rasa takut yang setara kepada penonton lewat kamera.
Konsep Awal yang Luas
The Conjuring berhasil menerapakan universe dalam strategi bisnis franchisenya, karena konsep awal yang ditawarkan sangat luas. Setiap film seri dari The Conjuring terasa berbeda satu sama lain. Setiap film tidak memiliki beban narasi yang harus dibawa dari seri sebelumnya. Inilah mengapa langkah menerapkan universe menjadi tepat bagi The Conjuring.
SASTI HAPSARI NURDIANA | CINEMABLEND