TEMPO.CO, Bandung - Duet pemusik elektronika asal Bandung, Bottlesmoker, meluncurkan album baru berjudul Parakosmos. Berisi sepuluh lagu yang bisa dinikmati dan diunduh secara gratis di Internet, warna musik mereka kali ini bernuansa etnis budaya Indonesia.
Lewat album tersebut, Anggung Suherman (Angkuy) dan Ryan Adzani (Nobie) bercerita lewat musik tentang perjalanan seseorang di suatu dunia yang memiliki keharmonisan di antara berbagai hal yang berlawanan.
"Album ini merupakan kumpulan cerita tentang keharmonisan alam semesta," kata Anggung lewat keterangan tertulis, Senin, 17 Juli 2017. Titik harmonis itu mereka anggap harus memiliki unsur keseimbangan dari dua hal yang bertolak belakang.
Tema tersebut mereka angkat bersama sejumlah ritual seni di Indonesia yang bertujuan menjaga keseimbangan dan keharmonisan hidup. Bottlesmoker juga pada album ini merespon sebagian hasil dari ekspedisi Aural Archipelago, proyek seorang etnomusikolog asal Amerika Serikat, Palmer Keen. Ia banyak merekam dokumentasi suara kesenian dan alat musik daerah di Indonesia.
Judul album Parakosmos berasal dari dua pemaknaan yaitu Paracosm yang berarti dunia imajinasi, juga paduan kata paradoks dan kosmos. Menjalin kesatuan perjalanan dari dunia bawah ke atas, album ke empat Bottlesmoker ini menjadi karya paling berbeda dengan konsep album sebelumnya.
Albumnya terisi lagu Bei Mau Loops, Bonet Circle, Ba Aluk, Batara Pandita, Ratapan Timor, Humba Sumba, East Indies featuring Kronutz, Vertical, Sacrum, dan Equator.
Dalam proses kreatifnya di album ini, mereka mengadaptasi beberapa motif dan pola permainan musik daerah seperti kendang untuk penulisan beat, maupun tarawangsa untuk penulisan rhythm yang repetitif. Berbagai vokal pada lagu berasal, dari rekaman suara bernyanyi solo hingga paduan suara pada kesenian Beluk di Tasikmalaya hingga Panggaiyang di Sumba Timur.
Parakosmos dari Bottlesmoker dan produser Dissa Kamajaya ini merupakan rilisan pertama dari seri album menyambut ulang tahun Yes No Wave Music ke sepuluh dan sekaligus merayakan Netlabel Day yang jatuh pada tanggal 14 Juli 2017.
ANWAR SISWADI