Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspresi Wajah Zhao Nengzhi

image-gnews
Iklan
Wajah orang itu membesar. Seperti ada gelembung-gelembung udara mengganjal di balik permukaan kulit mukanya yang bengkak. Pembengkakan itu pula yang menjadikan garis wajahnya tak jelas: feminin atau maskulin. Tapi manusia bermata sipit dan berambut panjang itu tak sedih. Ia malah tertawa.Pei's Expression No. 18, judul lukisan minyak di atas kanvas itu karya Zhao Nengzhi, perupa kontemporer asal Negeri Ginseng. Ia menggelar pameran tunggal di Galeri Art Seasons, Kemang, Jakarta, pada 22 November-29 Desember 2006.Zhao Nengzhi adalah pelukis muda berbakat. Ia termasuk seniman yang memelopori pemberian dukungan terhadap pelukis muda selain Xin Haizhou dan He Sen. Dilahirkan di Nanchong, Provinsi Sichuan, Cina, 38 tahun silam, ia menyelesaikan pendidikan seninya di The Sichuan Academy of Fine Arts, Chongqing, pada 1990.Berbagai pameran, baik tunggal maupun bersama, telah dilakukannya, seperti di Frankfurt, London, Bangkok, Seoul, Singapura, dan Jakarta. Pameran solo kali ini merupakan yang keempat baginya.Dalam pameran kali ini, ia menampilkan sejumlah lukisan wajah mengerikan, tapi menggunakan warna cerah: merah muda. Itu bukan berarti ia sedang jatuh cinta. Zhao ingin mengekspresikan apa yang ada di dalam hati. Warna merah muda dipilih karena mendekati warna asli organ hati.Ia menggunakan wajah manusia sebagai obyek lukisan, karena wajah merupakan cermin suasana hati. Hati yang murung, misalnya, diekspresikan dengan raut muka cemberut. Dia menangkap dan menjelaskan ekspresi manusia di atas kanvasnya.Sedangkan gambar mata sipit bukan hanya karena sang pelukis berasal dari Cina, melainkan karena silau oleh cahaya yang sangat terang.Zhao Nengzhi tak merasa lukisan wajah bengkak itu menakutkan. Menurut dia, cara pandang terhadap wajah manusia berbeda-beda. Berdasarkan kacamata (seni)-nya, muka manusia mengandung gelembung. Baginya, ini adalah keindahan, seni. "Dalam pandangan khalayak, keindahan atau kecantikan adalah yang halus dan mulus. Tapi dalam seni, kecantikan memiliki bentuk berbeda," ujarnya. Wajah tua dengan kulit keriput, misalnya, menarik untuk dilukis karena menunjukkan karakter yang kuat.Tapi, ia menegaskan, lukisannya bukanlah potret. Wajah-wajah itu adalah sarana belaka untuk memvisualisasi berbagai ekspresi hati, seperti marah, putus asa, curiga, atau gembira. Dua kutub emosi itu diangkat ke permukaan, lalu diwujudkan dalam bentuk wajah yang simpul dan menonjol (cembung). Gambar itu ia buat agak kabur seperti tertutup kabut tipis.Karya lukisan Zhao memang bermacam-macam, sesuai dengan beragamnya ekspresi hati. Salah satunya ekspresi tertekan, ketakutan. Ia menyanggah ekspresi itu terkait dengan faktor politik di Negeri Tirai Bambu itu. Menurut dia, itu terkait dengan kehidupannya sekarang.Orang menilai karya-karya Zhao Nengzhi lembut dan liris. Ia dikenal sebagai pelukis wajah. Awalnya, ia hanya menggambar wajah laki-laki, hitam-putih. Dua tahun terakhir, ia mulai merambah ke wajah perempuan.Terakhir, lukisan wajah itu dibubuhi badan, sehingga hampir menjadi lukisan manusia utuh. "Waktu telah mempengaruhi ekspresi hati saya dalam melukis."Retno Sulistyowati
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

41 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

54 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.