TEMPO.CO, Jakarta - Aktor sekaligus pembawa acara Hamish Daud kerap kali dibuat kesal karena sampah. Hal ini bahkan ia rasakan ketika ia sedang mengunjungi tempat-tempat terpencil di Indonesia.
Baca: Hamish Daud Lamar Raisa, Netizen Menyatakan Patah Hati Nasional
"Untuk mencapai tempat terpencil, saya bisa naik pesawat 3-4 jam, naik mobil 2 jam dan harus hiking 2 jam. Pas sudah sampai, ketemu sampah," ujar Hamish saat ditemui di Goethe Haus, Menteng, Jakarta Pusat, JUmat, 16 Juni 2017.
Sampah sering ia temui ketika dia sedang syuting program traveling yang ia bawakan. "Saya ingin ngajarin penonton tentang kebudayaan dan keindahan Indonesia tapi malah lihat sampah. Itu momen-momen yang bikin saya sakit hati," ujar pemeran Donny dalam film Critical Eleven ini.
Sampah-sampah tersebut, kata Hamish Daud, berasal dari sampah-sampah laut yang dibuang oleh manusia. "Memang kalau sampah sudah ada di laut, ya selamanya akan ada disitu. Saya pernah lihat penyu saat diving, dia makan plastik. Binatang di laut itu enggak tahu kalau itu bukan makanan," kata dia.
Hal serupa juga ia temukan di Pulau Bali. "Saya tahu betul ada satu pantai di situ yang bersih dari sampah. Tapi terakhir saya lihat, sampahnya tebal banget. Waktu itu cukup membuat mata saya berair," katanya.
Aktor kelahiran Gosford, Australia, 8 Maret 1980 ini menyadari saat ini Bali menjadi salah satu desnitasi wisata dunia yang banyak dikunjungi wisatawan. "Banyak tekanan yang dihadapi Bali. Ada 9 sampai 11 juta wisatawan datang dan setiap harinya Bali memproduksi sekitar 8 ton sampah," katanya.
Simak: Hari Patah Hati Nasional, Raisa-Hamish Perlihatkan Foto Tunangan
Hamish Daud pun merasa sangat prihatin dengan kondisi Bali saat ini. "Bagaimana caranya pulau sekecil itu bisa handle sampah sebanyak itu? Kita tentunya perlu memperbaiki insfrastruktur," ujar Hamish.
DINI TEJA