TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum Julia Perez meninggal, ibunda Sri Wulansih mengatakan sempat berdoa agar anaknya bisa berkumpul saat Lebaran di rumah. Ia juga berharap Jupe segera sembuh dari penyakit kanker mulut rahim tersebut.
“Saya ingin sebelum Lebaran, Yuli diizinkan pulang dan berkumpul bersama kami,” kata Sri, Sabtu, 10 Juni 2017.
Sri mengatakan tidak ada hal yang lebih berat yang dirasakan seorang ibu, selain melihat anaknya menderita. “Sebagai ibu saya sedih. Setiap kali melihatnya saya berpikir, anak ini biasanya ceria dan betah mengobrol. Saya membayangkan, 'Nak, nanti kalau sembuh, kamu mau ngomong apa saja seharian juga saya ladeni',” ujar Sri mengungkapkan.
Baca: Jenazah Jupe Dibawa ke Rumah Duka Kawasan Raffles Hills Cibubur
Ia menyadari, yang namanya manusia tidak ada yang sempurna. Hari ini kuat dan sehat, tapi esok entah apa yang akan terjadi. Karenanya beberapa bulan terakhir, Sri mencoba mengubah pola pikir. Sri tidak ingin menyalahkan keadaan apalagi menyalahkan Sang Khalik atas apa yang menimpa anaknya. Ia berpikir ini ujian yang diberikan Allah kepada Jupe.
Di antara Sri, Nia, dan Della, Nia yang paling tegar. Dari mana ia memperoleh kekuatan dan ketegaran sebesar itu? Nia mengaku ada momen ketika mentalnya drop. Namun, setiap kali semangatnya patah, ada suara yang membisik, “Kalau kamu drop, nanti yang mengurusi Jupe siapa?” Selama ini, Nia yang mengurusi semua hal yang berhubungan dengan perkembangan kondisi kesehatan Julia Perez.
Baca: Julia Perez Kerap Bertanya: Apakah Ini Saatnya Saya Pergi?
“Makanya, saya selalu menyugesti diri jangan sampai sakit dan meminta kepada Tuhan agar selalu diberi kesehatan. Anda bertanya, kapan kali terakhir saya menangis? Oh, saya setiap hari menangis,” kata Nia mengakhiri perbincangan.