TEMPO.CO, Jakarta - Bintang musik pop Amerika Serikat, Ariana Grande, menyatakan akan menggelar konser amal bagi para korban bom bunuh diri di Manchester yang terjadi saat ia mengadakan pertunjukan di sana, Senin, 22 Mei 2017.
Lewat akun Instagram-nya, Ariana Grande, 23 tahun, mengungkapkan belum menentukan tanggal pelaksanaan konser.
Baca: Polisi Pastikan 19 Orang Tewas dalam Ledakan Konser Ariana Grande
Bom bunuh diri, Senin itu, menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya yang kebanyakan anak muda. Bom meledak hanya sesaat setelah Ariana Grande menyelesaikan konsernya.
Ia kemudian membatalkan sejumlah jadwal konser di London dan Eropa hingga 5 Juni.
"Saya akan kembali ke Kota Manchester yang sangat berani itu untuk menghabiskan waktu bersama para penggemar saya. Saya akan mengadakan konser amal sebagai penghormatan bagi para korban serta menggalang dana bagi mereka beserta keluarganya. Saya akan memberikan informasi rinci kepada kalian segera setelah segala sesuatunya pasti," tulis Ariana.
Penyanyi pop itu juga mencuitkan tautan ke suatu laman penggalangan dana bagi para korban yang diatur oleh Manchester Evening News. Sejauh ini, dana yang terkumpul mencapai 1,7 juta pound (sekitar Rp 28,9 miliar).
Sebelumnya, melalui Twitter, Ariana mengungkapkan perasaannya "hancur" atas serangan oleh warga kelahiran Inggris, Salman Abedi, itu. ISIS menyatakan bertanggung jawab atas pemboman.
Ariana kembali ke rumahnya di Florida pada Selasa, 23 Mei 2017.
Dalam tulisannya di Instagram, ia mengatakan konser Dangerous Woman yang ia lakukan dimaksudkan sebagai "ruang bagi para penggemar saya, tempat pelepasan bagi mereka, untuk merayakan, untuk menyembuhkan, untuk merasa aman, dan menjadi diri sendiri."
Ia mengatakan para korban akan "berada dalam ingatan saya dan hati saya setiap hari... untuk selama hidup saya."
Mantan pentolan kelompok musik rock Oasis, Liam Gallagher, yang berasal dari Manchester, berjanji untuk menyumbangkan keuntungan pertunjukan yang akan digelarnya pada Selasa depan di Manchester untuk membantu para korban dan keluarga mereka.
Gallagher mencuit bahwa ia merasa "sangat terguncang dan terpukul" atas serangan itu, demikian Reuters.
ANTARA