TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang Carrie Fisher seharusnya jadi pemimpin force dalam film Star Wars ke-9. Namun sayang, rencana itu berantakan karena kematian sang aktris.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Lucasfilm Kathleen Kennedy dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat.
Kennedy mengatakan kepada Vanity Fair bahwa Fisher, yang meninggal pada usia 60 tahun akibat serangan jantung pada Desember 2016, sudah menyelesaikan pengambilan gambar untuk film ke-8 The Last Jedi dan berharap karakternya, Jenderal Leia Organa, akan jadi peran utama di episode IX.
“Setelah selesai syuting, dia memegang saya dan berkata, ‘Saya harus jadi yang utama di IX?’ karena Harrison (Ford) jadi yang utama di VII dan Mark di VIII. Dia berpikir IX akan jadi filmnya. Tadinya akan seperti itu,” kata Kennedy.
Fisher mendulang popularitas sebagai Princess Leia di film Star Wars, yang tayang sejak 1977 hingga 1983, bersama Harrison Ford sebagai Han Solo dan Mark Hamill sebagai prajurit Jedi Luke Skywalker.
Ford mundur dari serial Star Wars karena karakternya terbunuh di The Force Awakens, versi reboot Star Wars dari trilogi baru besutan Walt Disney Co.
Meski film The Last Jedi, yang akan tayang akhir tahun ini, masih ditutup rapat-rapat, Vanity Fair mengatakan peran Fisher dalam film itu tidak akan terpengaruh akibat kematiannya, selain dari membuat film itu jadi perpisahan untuk sang aktris sekaligus Princess Leia, demikian pernyataan Reuters.
ANTARA