TEMPO.CO, Cannes - Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf membuka Paviliun Indonesia di Festival Film Cannes, Prancis, 19-22 Mei 2017. Dalam rilisnya, Bekraf menyatakan selama pameran itu, Paviliun Indonesia menggelar dua diskusi internasional bertema Lokasi Shooting dan Co-Produksi Film di Indonesia pada 20 Mei 2017.
Dalam diskusi itu, pembicaranya adalah George Zakk, produser film After the Dark (2013) yang mengambil lokasi shooting di Indonesia. Diskusi kedua, Senin, 22 Mei 2017, dengan tema Pembiayaan dan Distribusi Film yang mengetengahkan pembicara Isabelle Glachant dari Asian Shadows (Hong Kong) dan Dellawati Wijaya dari Hooq Indonesia, serta Meiske Taurisia, produser film Indonesia yang berpengalaman menggali pembiayaan untuk film produksinya dan memasarkannya le pasar internasional.
Baca: Film Marlina Diputar Perdana di Festival Film Cannes 2017
Festival Cannes tahun ini menjadi perhatian masyarakat film Indonesia karena lolosnya film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, yang lolos di ajang Directors Fortnight. Marlina adalah film Indonesia pertama yang lolos seleksi di rangkaian Festival Film Cannes selama 12 tahun terakhir, setelah Tjoet Nja' Dhien (1988, Semaine de la Critique), Daun di Atas Bantal (1998, Un Certain Regard) dan Serambi (2006, Un Certain Regard).
Marlina merupakan karya terbaru sutradara Mouly Surya, 36 tahun, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak lolos seleksi di Quinzaine des réalisateurs (Directors Fortnight) yang berlangsung paralel dengan Cannes Film Festival 2017. Film Marlina akan diputar pada Rabu, 24 Mei 2017.
YUDONO (CANNES)