TEMPO.CO, Jakarta - Institut Kesenian Jakarta akan menggelar Festival Teater Wahyu Sihombing di Gedung Teater Luwes IKJ, Jakarta, pada 24-29 Juli 2017 mendatang. Festival itu digelar sebagai bentuk penghargaan atas jasa Wahyu Sihombing terhadap perkembangan teater di Indonesia. “Ini untuk mengingatkan kita kepada sosok Wahyu Sihombing,” kata Rektor IKJ, Seno Gumira Ajidarma, di Gedung Teater Luwes IKJ, Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
Baca: Ini yang Membuat Mathias Muchus Ingin Main Teater Lagi
Wahyu Sihombing merupakan sutradara legendaris Indonesia yang hidup pada 1933-1989. Pria kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu adalah salah seorang pendiri IKJ. Dia juga dikenal sebagai penggagas Festival Teater Remaja--kini Festival Teater Jakarta-- yang pertama kali digelar pada 1973.
Wahyu Sihombing adalah penganut setia mazhab realisme dalam teater. Pendekatannya itu selalu dipakai dalam pementasan dan pendidikan teater.
Menurut Seno, Festival Teater Wahyu Sihombing sekaligus menjadi pengingat kepada para pegiat teater supaya pertunjukan mereka kembali ke pemikiran awal, yakni realisme yang telah dikembangkan Wahyu Sihombing. “Sebaru apapun teater, dia harus dimulai dari awal,” ujarnya. “Ibarat menggambar, jangan langsung abstrak. Gambar tangan dulu bisa atau enggak?”
Selain untuk mengenang jasa Wahyu Sihombing, festival teater itu juga menjadi salah satu kegiatan untuk menyambut Dies Natalis IKJ ke-47 tahun ini dan 50 tahun IKJ pada 2020 nanti. “Ini adalah langkah pertama untuk urusan Dies,” ucap Seno. “Program 50 tahun IKJ akan dimulai dari festival ini.”
Festival Teater Wahyu Sihombing akan diikuti enam kelompok yang menampilkan teater realisme. Enak kelompok teater itu adalah Teater Lembaga dan Teater Aristokrat dari Jakarta, Teater Bel dan Neo Teater dari Bandung, Saturday Acting Club dari Yogyakarta, dan Teater Satu dari Lampung.
PRIHANDOKO