TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar Festival Bambu untuk mengangkat potensi desa yang telah menghasilkan berbagai karya dari bahan dasar bambu di Desa Gintangan. Acara dimulai hari ini hingga 13 Mei 2017.
"Festival ini akan menampilkan beragam jenis ornamen dan atraksi berbasis bambu yang bakal digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu, 10 Mei 2017.
Ia mengatakan festival ini sebagai salah satu cara mempromosikan kerajinan bambu hasil kreasi warga Desa Gintangan, yang merupakan sentra kerajinan bambu di Banyuwangi. Desa tersebut berada 20 kilometer ke arah selatan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca: Turis Asing Terpukau Makarya Banyuwangi
"Di tangan warga desa, bambu produksi Banyuwangi ini dikreasikan menjadi beragam karya menarik. Bukan hanya menjadi kerajinan, bahkan mereka pun mendesain dan menjadikan bambu sebagai atraksi seni. Beberapa waktu lalu, saya sudah mengecek langsung di desa tersebut sekaligus memastikan bahwa kreasi ini tumbuh dari bawah, dari partisipasi publik, bukan semata-mata program yang didukung pemerintah daerah," ujarnya.
Sejak 1980-an, kata dia, Desa Gintangan sudah memasok kerajinan bambu untuk kebutuhan nasional. Bahkan hasil olahan warga desa itu sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Menurut Anas, sadar akan potensi yang dimiliki, warga desa pun menelurkan ide membuat Festival Bambu. Festival ini tidak hanya diisi dengan bazar yang menampilkan beraneka kerajinan bambu, tapi juga parade busana dari bahan bambu.
"Kreativitas mereka keren, luar biasa. Ini tidak hanya mendukung perekonomian daerah lewat kerajinan bambu, tapi juga bersemangat memunculkan ide-ide kreatif dengan mengemas potensi desa lewat ajang menarik semacam ini. Sangat menginspirasi," ucapnya.
Bagi Anas, acara ini bukan sekadar festival biasa, tapi menjadi ajang konsolidasi yang baik bagi warga. Untuk menyukseskan penyelenggaraannya, warga secara bergotong royong dan suka rela mengerjakan semua persiapannya.
"Semangat gotong royong seperti ini yang akan menjadikan kita menjadi besar. Spirit ini yang harus ditularkan dan terus kita lestarikan jika ingin Banyuwangi semakin maju. Metode festival bukan hanya soal promosi daerah, tapi bagian dari konsolidasi modal sosial, warga bersama-sama menyukseskan, dan ini hal yang tidak ternilai," tuturnya.
Kepala Desa Gintangan Rusdianah mengatakan Festival Bambu menampilkan beragam acara mulai pameran beragam produk bambu, kesenian berbasis bambu, karnaval busana berbahan bambu, hingga seni barong.
"Festival Bambu ini diikuti 20 kelompok usaha mikro yang bergerak di bidang kerajinan bambu. Beragam produk unggulan desa kami akan dipamerkan, seperti tempat buah, tudung saji, tempat kue, parcel buah, songkok, kursi, dan gazebo. Dan pengunjung bisa langsung transaksi di sini," ujarnya di Banyuwangi.
ANTARA