Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pahlawan Mungil

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Seorang bocah mengenakan seragam militer. Tangan kanannya memegang pistol. Bocah itu tak sendiri. Di sekelilingnya ada puluhan anak dengan pakaian yang sama. Mata sipit mereka seragam, tertuju ke arah sudut kiri.Hero Series No. 12, judul lukisan itu, adalah karya Yin Kun. Perupa kontemporer asal negeri Cina ini menggelar pameran lukisan tunggal bertajuk "Chinese Baby" di Galeri Art Season, Kemang, Jakarta Selatan, 4 Oktober-3 November 2006.Yin Kun lahir di Si Chuan, 37 tahun silam. Dia menyelesaikan pendidikan seni di Department of Aba Teachers University pada 1992 dan memutuskan menetap dan berkarya di Beijing. Berbagai pameran lukisan tunggal ataupun bersama telah digelarnya hingga ke Singapura, Belanda, dan Indonesia. Dan pameran solo kali ini adalah yang keenam baginya.Dalam pameran ini Yin Kun menampilkan belasan karya terpilih. Beberapa di antaranya kelanjutan dari serial China's Folk Heroes dan sebagian lagi dari serial gelembung. Sejak hijrah dari Si Chuan ke Beijing pada 1995, dia memang mengembangkan karya-karya berseri.China's Folk Heroes merupakan akumulasi dari berbagai aspek yang diterapkan dalam karya-karyanya. Lukisan jenis ini dibuat sampai belasan seri. Di sini dia mengungkap berbagai ekspresi tentang kepahlawanan melalui sosok bayi atau balita.Dalam Hero Series No. 13 misalnya, terlihat bocah berseragam tentara lengkap dengan tanda bintang satu di topinya. Tak seperti perlengkapan tentara Cina umumnya, sosok ini mengenakan sorban sebagai kerudung penutup kepala sehingga lebih mirip tentara Timur Tengah.Sebenarnya Yin Kun telah lama mengangkat seri kepahlawanan. Hanya, serial kepahlawanan itu baru kali ini ditampilkan dalam sosok bayi atau model muda. Kendati tampak lucu dan menggemaskan, tokoh-tokoh berwajah muda yang ditampilkan itu menyimpan kekerasan. Ini salah satu gambaran masa lalu Cina.Yin Kun yang tak pernah mengenyam "seram"-nya kehidupan masa lalu di negerinya mencoba memaknai dan menafsirkan melalui tanda-tanda yang didapat, yakni tanda-tanda baru, yang tak masuk beban dan trauma langsung generasi seniornya.Yin Kun juga membuat serial dengan menaruh gelembung-gelembung udara pada beberapa lukisan "bayi"-nya itu. Gelembung memang rapuh secara fisik, tapi ia tertarik menggambarnya karena memiliki sensitivitas yang tinggi: sekali sentuh lenyap sekejap. Gelembung udara yang membentuk bulatan balon tampak berdesakan pada awalnya. Tapi sesaat kemudian ia menjadi sendiri, tanpa penolong.Gelembung-gelembung itu antara lain tampak dalam serial Finger Language World dan One's Own Rainbow. Dalam Finger Language World No. 2 misalnya, dia menggambar sosok berkepala tangan yang menggenggam. Jari-jari yang menggenggam itu dikerumuni oleh gelembung-gelembung udara.Ada juga serial Rainbow, lukisan wajah-wajah yang ceria dengan lengkungan pelangi di bagian atas. Dalam lukisan One's Own Rainbow No. 2, gelembung udara masih dipakai di bagian bawah untuk mengimbangi pelangi. Karya serial ini menandai harapan baru seorang Yin Kun, seperti udara yang bersih atau munculnya pelangi setelah hujan reda.Seorang kurator dari China Art Seasons, Jose Tay, menilai karya-karya Yin Kun lebih terang, yang ditunjukkan dengan gambar wajah-wajah tersenyum, sejak beberapa tahun setelah tinggal di Beijing. Dia juga mulai menggunakan banyak warna.Retno Sulistyowati
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

25 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

32 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

39 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

52 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.