TEMPO.CO, Balikpapan - PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) akan menggelar pentas Musik Vaganza di Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Selain itu, sepanjang April hingga Juli 2017, Telkomsel juga membagikan hadiah kepada pelanggan pengguna Nada Sambung Pribadi (NSP), berupa sepeda motor, televisi, telepon seluler, dan T-Cash atau uang elektronik.
“Kami menggelar Musik Vaganza ini salah satu tujuannya melawan pembajakan dan melindungi hak cipta musisi nasional dan internasional,” kata GM ICT Kalimantan, Hersetyo Pramono, Jumat, 14 April 2017.
Hersetyo mengatakan, pelanggan Telkomsel area Pamasuka tercatat sebanyak 14 juta jiwa tersebar di Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (area Pamasuka). Sebanyak 1,7 juta di antaranya merupakan pelanggan data yang potensial memanfaatkan layanan langit musik, nada sambung pribadi (NSP) dan MusixMax.
“Pengguna aktif NSP Telkomsel sebanyak 300 ribu sambungan. Kami targetkan naik 100 ribu sambunggan baru pengguna NSP Telkomsel,” tuturnya.
Tambahan jumlah pengguna NSP baru ini, kata Hersetyo mampu menambah pemasukan Telkomsel sebesar Rp 2,5 miliar. Pemasukan baru ini relatif kecil dibandingkan tujuan utama dalam melindungi hak cipta seniman musik.
“Revenue program ini sangat kecil sekitar 1 persen saja, tujuan utama memang untuk memerangi pembajakan hasil karya musik seniman,” ujarnya.
Manajer Telkomsel cabang Balikpapan, Andhika Pradhana menambahkan, musisi Indonesia kerap mengeluhkan praktek pembajakan karya musik yang marak saat ini. Mereka kesulitan memperoleh penghargaan financial atas hasil karya musik yang sudah diciptakan.
Andhika menjelaskan, Telkomsel memperoleh pemasukan sebesar Rp 9 ribu per NSP yang dipergunakan pelanggan. Pemasukan sebesar Rp 7.500 dibayarkan sebagai hak cipta kepada pencipta dan penyanyi yang mempopulerkan lagu tersebut. “Kami hanya menerima Rp 1.500 per NSP dari pelanggan. Sisanya kami berikan pada pencipta dan penyanyi lagu bersangkutan,” tuturnya.
Telkomsel saat ini sedang mendorong musikus lokal agar turut meramaikan daftar NSP yang ditawarkan pada pelanggan. Telkomsel akan memberikan kemudahan agar musikus lokal mampu turut berpartisipasi dalam menyumbang karya seninya dalam bentuk NSP.
“Kami akan bantu komunikasikan dengan PT 1212 hingga proses negosiasi harga dan rekamannya,” papar Andhika seraya menambahkan pencipta lagu saat ini lazim memperoleh pemasukan memperdagangkan NSP ke masing masing provider telekomunikasi.
Saat ini sudah ada ratusan konten lokal area Pamasuka yang berpartisipasi dalam MyNSP dipublikasi Telkomsel. Para musikus lokal ini diantaranya Me Eva, From Hell to Heaven, Black Nation, Urban Eggs, Sese Lawing, Harley Mangindaan, Seyla Kudati, Veki & Friends, Santi Mr Bur Pulubuhu, Connie Maria Mamahit dan lainnya. “Ada puluhan seniman di area Pamasuka yang tergabung dalam NPS Telkomsel,” ujar Andhika.
Para seniman itu mayoritas berpartisipasi dalam Rock in Celebes dan Indie Band yang mendaftarkan lagunya via label maupun MyNSP. "Mereka punya keuntungan memperkenalkan hasil karyanya ke seluruh Indonesia tanpa khawatir adanya pembajakan. Seniman akan mendapatkan revenue share dari penjualan NSP ini,” tutur Andhika.
SG WIBISONO