TEMPO.CO, Jakarta - Studio komik asal Amerika Serikat Marvel, angkat suara terkait salah satu komik X Men Gold #1 yang baru dirilis pada Rabu, 5 April 2017 lalu. Beberapa bagian dari komik itu menuai kontroversi di media sosial. Bagian yang dihapus itu itu adalah karya ilustrator Ardian Syaf.
Pasalnya, beberapa gambar dalam komik menunjukan tulisan QS 5:51 dan angka 212. Tulisan-tulisan itu dinilai terkait dengan aksi penolakan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama di Indonesia. Apalagi ilustrator X Men Gold #1 adalah seorang komikus asal Tulungagung bernama Ardian Syaf.
Dilansir dari comicbook.com, Marvel mengelurkan pernyataan resmi terkait hal ini. "Karya (QS 5:51 dan 212) yang ditunjukan dalam gambar komik X Men Gold #1, dimasukan tanpa diketahui arti di baliknya. Hal itu tidak mengimpilikasikan pandangan dari penulis, editor, atau siapapun di Marvel," tulis pernyataan itu Sabtu, 8 April 2017.
Lebih lanjut, Marvel juga mengatakan hal ini bertentangan langsung dengan apa inklusifitas Marvel dan apa yang telah dipercayai X Men sejak pertama kali dibuat. Mereka juga menegaskan akan menghapus bagian dari gambar itu dalam cetakan selanjutnya.
Adapun dalam X Men Gold #1, beberapa referensi terkait aksi protes terhadap Basuki muncul di beberapa bagian. Salah satunya adalah tulisan QS 5:51, yang merujuk pada surat Al Maidah ayat 51. Tulisan itu muncul dalam kaos yang dikenakan oleh tokoh Colossus yang sedang bermain baseball.
Baca Juga:
Selain itu, angka 212 (merujuk pada aksi demonstrasi pada 2 Desember 2016) juga muncul di salah satu bagian gedung. Saat itu tokoh Kitty Pride muncul dan berbincang dengan tokoh lain.
Hal ini sempat menuai banyak komentar, khususnya di media sosial. X Men sendiri adalah komil buatan Stan Lee dan Jack Kirby yang sudah ada sejak 1963. Komik ini mengisahkan sejumlah mutan dengan kekuatan berbeda-beda.
EGI ADYATAMA