Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rayakan Hari Film Nasional, 4 Film Indonesia Diputar di Leiden

image-gnews
Perayaan Hari Film Nasional di Universitas Leiden, Belanda. Foto: Dokumentasi PPI Leiden
Perayaan Hari Film Nasional di Universitas Leiden, Belanda. Foto: Dokumentasi PPI Leiden
Iklan

TEMPO.CO, Leiden - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersama Kedutaan Besar  RI  untuk Kerajaan Belanda (KBRI Belanda) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Leiden (PPI Leiden) merayakan Hari Film Nasional dengan menggelar Indonesian Film Festival 2017 di Universitas Leiden, Belanda. Kegiatan yang berlangsung pada 25 dan 30 Maret 2017 itu mengusung tema Merayakan Keberagaman Indonesia.

"Suatu kehormatan bagi PPI Leiden menjadi tuan rumah perayaan Hari Film Nasional 2017 di Belanda," kata Nazarudin,  Ketua  PPI  Leiden, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 2 April 2017.

Indonesian Film Festival 2017 diisi dengan pemutaran empat  film Indonesia yang menyuguhkan keberagaman Indonesia. Keempat film tersebut adalah Aisyah–Biarkan Kami Bersaudara, Demi Ucok, Mirror Never Lies, dan Mencari Hilal.

Dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Belanda, Bambang Hari Wibisono, di Gedung Lipsius, Universitas Leiden, pada 25 Maret 2017, tak kurang dari 100 orang mengikuti kegiatan ini. Mereka datang dari berbagai kalangan, baik masyarakat maupun pelajar Indonesia yang tengah menimba ilmu di negeri kincir angin tersebut. Hadir pula sejumlah peneliti asing yang memiliki fokus terhadap perkembangan kawasan Asia.

Pemutaran film ini dibuka dengan film Aisyah – Biarkan Kami Bersaudara. Film garapan Herwin Novianto ini menyuguhkan kisah perjuangan Aisyah, seorang wanita Muslim asal Jawa Barat yang menjadi guru di pedalaman Nusa Tenggara Timur.

Aisyah, yang diperankan oleh Laudya Cynthia Bella, awalnya harus menghadapi konflik dengan murid-murid dan warga sekitar yang beragama Katolik.   Namun   pada   akhirnya   kehadiran   ibu   guru   Aisyah   dapat   diterima   oleh   murid-muridnya. Bahkan warga setempat   bergotong-royong mengumpulkan   dana   untuk Aisyah  agar dapat mudik ke kampung halamannya di Jawa Barat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarganya.

Film   berikutnya adalah   film   Demi   Ucok.   Selama hampir 80 menit, penonton dibuat  terpingkal-pingkal menyaksikan percakapan antara Gloria  dan
Mak  Gondut. Film ini  mengisahkan bagaimana perjuangan Gloria, seorang wanita Batak, dalam menghadapi tuntutan menikah dari ibunya, Mak Gondut.

Di sisi lain, Gloria mencoba mewujudkan cita-citanya sebagai sutradara film. Aksen khas Batak dari Mak Gondut, peraihPiala Citra sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik, menjadi hiburan khusus bagi penonton film ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesi kedua festival  pada 30 Maret 207 diisi dengan pemutaran film Mirror Never Lies
dan Mencari Hilal. Film Mirror  Never Lies yang disutradarai Kamila  Andini, menceritakan  seorang gadis suku Bajau di Sulawesi Tenggara, mencari keberadaan   ayahandanya   yang   hilang   kala   melaut. Film ini juga menghadirkan lanskap Wakatobi   yang   sangat  indah. 

Adapun Mencari Hilal bercerita tentang perjalanan seorang ayah yang relijius dan anak yang cukup sekuler. Ayah dan anak itu mencari penentuan Hilal sebelum masuknya hari raya Idul Fitri. Melalui film ini, Deddy Sutomo berhasil mendapatkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.

Tak hanya pemutaran film, acara juga dilengkapi dengan diskusi bersama narasumber Aminuddin Siregar, kandidat doktoral di Universitas Leiden, yang juga seorang Kurator dan Dosen di Institut Teknologi Bandung. Diskusi antara lain membahas banyaknya film-film yang memperlihatkan eksotisme Indonesia dan perjuangan guru di pelosok Tanah Air.

Khusus  film Demi Ucok, pertanyaan-pertanyaan seputar kebudayaan Batak bermunculan dari bangku penonton, terutama dari masyarakat setempat.  Mereka antara lain bertanya tentang pariban hingga usia rata-rata pernikahan di Indonesia.

 “Salah satu pesan yang bisa saya   tangkap   adalah   film-film   ini   mengajarkan   kita bagaimana   mengenali   perbedaan, menyikapi perbedaan, hingga menghargai perbedaan itu sendiri. Karena perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan," kata Nazarudin. 

NUNUY NURHAYATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

8 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.