TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya komedian Srimulat, Eko DJ, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi penggemarnya. Thrio Haryanto, anggota komunitas penggemar Srimulat atau biasa disebut Srimulatism, mengatakan Eko adalah sosok yang memberi suasana baru di panggung Srimulat.
Eko mulai berkiprah di pentas Srimulat pada 1995. Kala itu, keluarga besar Srimulat mengadakan reuni setelah vakum sejak 1989. Kedekatannya dengan pelawak Kadir dan Doyok yang mengantarnya menjadi bagian dari tim lawak legendaris itu.
"Pak Eko awalnya sering diajak manggung sana-sini oleh Kadir, Doyok, atau Bu Jujuk. Lalu, pada 1995, ada reuni Srimulat. Dia masuk diajak Kadir," ucap Thrio saat ditelepon Tempo, Selasa, 28 Maret 2017.
Masuknya Eko ke tim Srimulat diterima dengan baik. Selain diakui kecakapannya dalam membuat guyonan, Eko membawa suasana baru. "Di Srimulat itu ada guyonan. Kalau wajahnya terlalu ganteng, tidak akan lulus menjadi anggota. Kan, beliau (Eko DJ) ini agak ganteng," ujar Thrio.
Baca: Setelah Jatuh, Kondisi Eko DJ Makin Parah
Kemampuan Eko dalam melawak pun diakui rekannya sesama komedian, Tarzan. "Waktu ngelawak, dia lucu," tuturnya.
Di mata Thrio, Eko adalah sosok yang sangat terbuka dan mau menerima masukan. Eko, kata Thrio, juga berjiwa muda dan mau membimbing juniornya. "Dia mau membimbing dan mau menerima masukan, enak diajak berdiskusi," katanya.
Eko terakhir kali manggung bersama Srimulat di Net TV pada dua tahun lalu. Selain itu, Eko sempat manggung bareng teman-teman pelawaknya di TVRI tahun lalu. Namun mereka tidak membawa nama Srimulat.
Eko tutup usia pada pukul 23.00, Senin, 27 Maret 2017. Pria 65 tahun itu meninggal dunia karena sakit gagal ginjal. Rencananya, Eko akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
MAYA AYU PUSPITASARI