TEMPO.CO, Jakarta - Pelawak senior, Eko DJ, sudah cukup lama berjuang melawan penyakit jantung dan ginjal sebelum wafat pada Senin malam, 27 Maret 2017. Kondisi Eko menurun drastis beberapa waktu belakangan, tepatnya setelah terjatuh.
"Seminggu lalu sebelum cuci darah, beliau jatuh," kata Ari, keponakan Eko, saat ditemui di rumah duka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin malam.
Seusai kejadian itu, ucap Ari, kondisi Eko, yang puluhan tahun berkiprah di Srimulat, menurun drastis. "Karena jatuh, badannya sakit semua. Sudah enggak bisa ngapa-ngapain. Ke toilet aja, saya papah. Sakit semua, dia bilang."
Baca: Eko DJ Wafat, Tarzan: Sakit Ginjal, Dia Sering Cuci Darah
Bahkan Eko juga sempat menolak cuci darah. Padahal, setahun belakangan, personel Srimulat itu tak pernah absen dari rutinitas tersebut.
"Terakhir cuci darah seharusnya Jumat lalu, tapi dia enggak mau. Badannya sakit semua. Selangnya juga dicabut-cabutin. Pukul 10 malam, saya dikabari bahwa napasnya sudah sesak," tutur Ari.
Eko mengembuskan napas terakhir pada Senin kemarin pukul 23.05 WIB. Jenazah almarhum rencananya dimakamkan siang ini di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
TABLOID BINTANG.COM