TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang akan dilakukan Evelyn dan Aming ke depan? Aming memilih menenangkan diri dengan cara berkumpul bersama teman-temannya. Sedangkan Evelyn, untuk saat ini, masih berusaha memulihkan rasa sakit di hati dengan menyibukkan diri dengan kegiatan sebagai DJ.
“Ke depannya, saya akan berjuang di pengadilan. Kalau masalah pengadilan sudah selesai, kemungkinan saya akan pulang ke Jepang dulu, kangen pada keluarga saya. Di sini saya, kan sendiri, enggak ada teman dan sekarang saya merasa tertekan,” kata Evelyn.
Baca juga: Ibunda Evelyn Syok Anaknya Diceraikan Aming
Evelyn sejak SD tinggal di Jepang bersama ibunya. Hanya sekali dalam setahun, Evelyn berlibur ke Indonesia. Saat bertemu dengan Aming untuk kali pertama di Indonesia pun, kala itu Evelyn tengah berlibur dengan keluarganya. Setelah menikah dengan Aming, baru Evelyn menetap di Jakarta. “Setelah itu, saya, sih berencana kembali ke Jakarta lagi. Saya mengikuti apa yang ada di depan mata saja. Saya ingin jadi DJ cantik. Jadi kalau ada tawaran-tawaran untuk nge-DJ, saya pasti ambil. Saya, kan harus bertahan hidup juga,” kata Evelyn.
Selanjutnya Evelyn ingin terus mempercantik diri dan kalau memang akhirnya ia diceraikan, Evelyn ingin membuka lembaran kehidupan baru bersama pria lain. Evelyn berusaha sebisa mungkin membenahi hati agar tidak trauma. Evelyn tidak mau lantaran kecewa kali ini, lalu kembali ke gaya hidupnya semula, yang kelaki-lakian.
“Enggaklah. Saya enggak mau kembali kayak dulu. Saya mau terus belajar make up. Pokoknya saya harus cantik. Saya suka menelepon teman-teman saya, bagaimana, sih cara jadi cewek sepenuhnya? Baik dari dalam maupun dari luar,” ujar Evelyn.
Evelyn mengaku sekarang senang dia sudah bisa melukis alis sendiri, memakai bulu mata sendiri. Bagi evelyn, itu sebuah kemajuan pesat, mengingat dulu dia benar-benar kelaki-lakian.
“Ya ampun, dulu di Jepang, saya kerjanya membereskan genting, menyetir truk. Jauh banget, ya. Sekarang saya sudah bisa make up sendiri dan ini belajar sendiri, lo,” kata Evelyn bercerita. Apa pun yang terjadi di depan, Evelyn berusaha tegar. “Berdoa saja dan mengusahakan apa yang bisa saya usahakan.” *