Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:"Kalian bikin aku jadi monster," kata Kate Spencer (Brittany Snow) di depan ketiga temannya, Heather (Ashanti), Beth (Sophia Bush), dan Carrie Schaefer (Arielle Kebbel). Dia tak sudi lagi berpura-pura menjadi teman dekat John Tucker (Jesse Metcalfe). Namun, upaya itu sia-sia. Ketiga teman Spencer tetap ngotot agar dia meneruskan misi "membunuh John Tucker". Jika tidak, persahabatan Spencer dengan ketiga teman centilnya itu pun putus!Inilah salah satu scene dalam film remaja John Tucker Must Die karya sutradara Betty Thomas berdasarkan skenario Jeff Lowell. Lantas, kenapa mesti jadi monster?Penulis skenario film ini agaknya sudah hafal betul tema yang bisa diangkat dari sebuah film remaja begitu terbatas. Adakah tema lain kecuali percintaan, idola, dan persahabatan? Maka salah satu cara membuat penonton tetap menyimaknya adalah plot alias jalan cerita yang jadi kunci. Jika plot dibangun dengan cara klasik mirip dongeng Cinderella, bisa jadi penonton bakal lelap tertidur.Film ini dibangun dengan cerita yang unik meski terasa tidak logis, yakni tentang "monster cinta". Berbeda dengan kebanyakan monster yang menyeramkan, monster ini sangat seksi. Dia juga tak bertugas menakut-nakuti orang, tapi justru membuat hati laki-laki jatuh tersungkur.Dikisahkan, tiga remaja perempuan sama-sama dikadalin oleh John Tucker. Bintang basket idola sekolah itu mengencani mereka bertiga dalam kurun waktu yang sama. Lantaran kehebatan Tucker menyimpan rahasia, ketiga perempuan itu sama-sama merasa bahwa mereka adalah satu-satunya pacar Tucker.Namun, rahasia itu akhirnya terbongkar. Nah, pada situasi inilah, Spencer menyulut semangat Heather, Beth, dan Carrie agar tidak merasa menjadi wanita lemah yang gampang patah hati. Mereka pun sepakat bersama-sama membalaskan sakit hati kepada sang idola. Bejibun cara digunakan. Suatu ketika, misalnya, mereka membuat malu Tucker di depan umum lantaran hanya memakai celana dalam wanita. Di saat lainnya, Tucker dibuat berperilaku layaknya perempuan lantaran dicekoki minuman penumbuh hormon perempuan. Namun, serentetan cara itu tak membuat Tucker berubah perangai. Spencer dan ketiga temannya pun berencana menjebak Tucker agar dicuekin wanita. Ini merupakan sesuatu yang pasti sangat memalukan. Pasalnya, selama ini Tucker sangat gampang memperoleh wanita untuk dikencaninya tanpa rasa cinta sedikit pun. Ketiga teman Spencer adalah sebagian korbannya.Maka Spencer diubah menjadi "monster" yang bertindak sesuai dengan kemauan ketiga temannya. Dia harus berusaha memancing Tucker agar terpikat. Begitu Tucker melakukan pendekatan, Spencer harus jual mahal hingga sang playboy kelimpungan. Untuk menjalani misinya, mereka bertindak layaknya detektif. Kamera mini dipasang di tubuh Spencer, sementara layar monitor ada di depan mereka. Kontak melalui telepon seluler juga tak ketinggalan dilakukan.Setelah menyutradarai Dr Dolittle dan memproduseri Charlie's Angels, Betty Thomas agaknya kembali mencoba memperlihatkan kepiawaiannya membuat sebuah hiburan segar. Penonton bakal merasa seperti makan kue donat dengan lahap tanpa merisaukan gula yang dikandungnya. Dengan idiom yang gampang ditangkap, adegan menyegarkan meluncur dalam tiap scene film ini. Salah satunya adalah ketika Tucker tertangkap basah memakai celana dalam wanita di depan umum. Para wanita yang membawa ponsel berkamera langsung mengambil gambar itu untuk dijadikan screen saver. Wartawan sekolah juga langsung memuatnya di majalah sekolah. Dalam keadaan terjepit seperti ini, Tucker tak kurang akal. Dia bilang di depan para penggemarnya, celana dalam wanitalah yang membuatnya bisa menjadi bintang. Maka esok harinya semua lelaki di sekolah langsung memakai celana dalam wanita! Upaya Betty Thomas menghibur penontonnya memang tak tanggung-tanggung. Setting kapal mewah diusung. Beberapa bintang kondang, termasuk Jesse Metcalfe, yang sebelumnya berperan dalam Desperate Housewives, pun sengaja dipasang. Jika tahu bahwa lagu Buaya Darat milik Ratu lagi ngetop di Indonesia, bisa jadi Betty Thomas bakal memakai lagu ini sebagai theme song.Nur Hidayat
Iklan
