Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Islam dalam Budaya Modern

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Perbincangan di Restoran Indus, Ubud, Senin siang lalu, berlangsung menarik. Pengunjung yang hadir dalam salah satu acara diskusi pada ajang Festival Ubud Writers 2006 tersebut membeludak dan didominasi pengunjung asal luar negeri.Tema yang diusung memang merupakan salah satu masalah krusial yang tengah dihadapi dunia saat ini, yakni "Memahami Islam dalam Dunia Modern". Para pembicara merupakan para penulis muslim dari berbagai negara.Sejak awal diskusi yang dipandu penulis asal Inggris, William Dalrymple, ini menarik minat pengunjung. Apalagi salah seorang pembicara asal Inggris, Ziauddin Sardar, memprotes pertanyaan yang diajukan Dalrymple mengenai pandangan masyarakat Barat bahwa umat Islam sama sekali tidak modern."Asalkan Anda tahu, Eropa bisa maju seperti saat ini berkat Islam," kata penulis buku laris Why Do People Hate America? dan Desperately Seeking Paradise ini. Menurut Sardar, Islam jelas telah memberi warisan humanisme, keterbukaan, ilmu pengetahuan, filsafat, seni, serta kesusastraan, yang saat ini dinikmati masyarakat Barat. Sejak dahulu, kata Sardar, Islam memiliki dasar kepercayaan bahwa individu bebas untuk berbicara dan berargumentasi. "Bila saat ini kondisi umat Islam terlihat stagnan, itu karena mereka sudah lupa bagaimana berargumentasi ataupun melakukan kritik ke dalam," kata Sardar.Munculnya radikalisme di kalangan kaum muda Islam dunia, menurut Sardar, berasal dari banyak faktor. Kebijakan luar negeri bangsa Barat yang sangat tidak adil adalah salah satu di antaranya. "Banyak anak muda yang marah karena kerusakan dan kehancuran yang terjadi di berbagai negara dengan mayoritas penduduk muslim akibat kebijakan tersebut," katanya.Selain itu, Sardar menambahkan, kaum radikal Islam tidak mengenal perbedaan karena hal inilah yang langsung mereka adopsi dari negara-negara Barat. Mereka, Sardar melanjutkan, merasa memiliki kebenaran dan menganggap diri mereka yang menganut Islam paling baik. "Hal itu terjadi salah satunya karena modernitas yang dipaksakan Barat pada umat muslim. Mereka mulai sadar bahwa mereka juga dapat menentukan apa yang akan mereka lakukan dalam hidup mereka sendiri," katanya dengan tegas.Pendapat ini juga diiyakan penyair asal Tasikmalaya, Indonesia, Acep Zam-Zam Noor. Islam di Indonesia, menurut Acep, sebenarnya merupakan agama yang plural dan toleran. Hal ini, menurut peraih penghargaan The SEA Writers Award dari Kerajaan Thailand pada 2004 tersebut, karena Islam di Indonesia banyak di bawah pengaruh pesantren dan kiai yang mengajarkan Islam dengan kebudayaan. "Kami menghafal nama-nama Tuhan dengan bernyanyi. Mengajarkan Islam pada anak-anak pun dengan pendekatan permainan agar lebih dapat diterima," tuturnya. Islam, bagi Acep, adalah agama yang santai dan bergembira. Namun, fenomena munculnya gejala radikalisasi Islam, menurut Direktur Sanggar Sastra Tasik ini, karena pengajaran Islam yang diberikan hanya dalam dua minggu dan begitu selesai mereka merasa yang paling benar pemahaman tentang agamanya. Apalagi saat ini ia menengarai begitu banyak kelompok militan yang menggunakan Islam hanya sekadar sebagai kekuatan politik dan barang dagangan belaka.Ketiga pembicara, termasuk penulis muslim asal Malaysia, Dina Zaman, mengaku cukup optimistis dengan perkembangan Islam di masa datang. Salah satu solusi yang ditawarkan Acep adalah mendekatkan Islam dengan budaya. Saat ini, untuk melawan gerakan radikalisasi di Tasikmalaya, Acep mendeklarasikan Islam Santai. Agar wajah Islam dalam masyarakat adalah wajah yang ramah dan santun.SITA PLANASARI A
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

36 hari lalu

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.


Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Ketua MPR Bambang Soesatyo
Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta


Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift menghadiri MTV Video Music Awards 2023 di Prudential Center di Newark, New Jersey, AS, 12 September 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis


Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX


PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI gelar seminar bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture di Batam. (Foto: EMLI)
PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Sejumlah pengunjung berswa foto dengan latar depan diorama perumusan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019. Museum tersebut merupakan bekas kediaman perwira Jepang Laksamana Muda Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.


Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Huawei menggelar seminar Tech to Build Your Career di Singapore University of Technology and Design (SUTD) pada 29 Agustus-2 September. (Huawei)
Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.


Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 29 Mei 2022.Saat hadir, Anies mendapatkan sambutan meriah dari kader PKS dengan teriakan Presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.