Baca juga: Teater Koma Gandeng Cornelia Agatha
Bertempat di lantai 13 sebuah pusat perbelanjaan juga menjadi tantangan tersendiri pada produksi Teater Koma kali ini. "Loading barang menyita waktu," kata Ratna. Dari segi lakon, Opera Ikan Asin juga menampilkan wajah-wajah baru. "Hanya dua pemain lama, selain itu, pemain baru," kata sutradara Rano Riantiarno.
Teater Koma pertama kali mementaskan lakon tersebut pada 30 Juli hingga 8 Agustus 1983 di Teater Tertutup Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dipentaskan lagi pada 20-21 Agustus 1983 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Pada 1999, Teater Koma menampilkan lakon tersebut di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, pada 10-24 April 1999. "Pada 83 dan 99, saya yang main jadi Mekhit," ujar Nano. Kini, lakon utama pria itu diperankan anaknya, Rangga Riantiarno. "Rangga bagus, Cornelia Agatha bagus, pemainnya sekarang bagus-bagus. Sekarang nyanyinya bagus, musiknya juga," kata Nano.
Opera Ikan Asin bercerita tentang si Raja Bandit Batavia, Mekhit alias Mat Piso, yang menikahi Poli Picum tanpa seizin ayahnya, Natasasmita Picum, juragan pengemis se-Batavia. Picum mengancam Kartamarma, Asisten Kepala Polisi Batavia yang juga sahabat Mekhit, bahwa para pengemisnya akan mengacaukan upacara penobatan gubernur jenderal yang baru. Mekhit terpaksa ditangkap. Dia akan digantung tepat saat upacara penobatan. Namun, saat tali menjerat lehernya, datang surat keputusan dari gubernur jenderal.
ANTARA