TEMPO.CO, Los Angeles - Aktor berkebangsaan Amerika Serikat, Ashton Kutcher telah mendesak anggota parlemen untuk mendukung upaya untuk menghentikan eksploitasi seksual anak. Di kantor senat pada Rabu, 15 februari 2017, Kutcher mengatakan ini saatnya masyarakat dan pemerintah untuk membela rakyat yang lemah. "Hak untuk mendapatkan kebahagiaan banyak dirampas oleh pemerkosaan, kekerasan, atau penculikan," kata Kutcher seperti dilansir dari BBC, 16 Februari 2017.
Pada saat itu, Kutcher berbicara sebagai pemimpin Thorn, organisasi yang mengembangkan perangkat lunak untuk mencari tahu korban kekerasan. Ia mengatakan pada Senat Komite Hubungan Internasional Amerika Serikat di Washington bahwa teknologi saat ini dibutuhkan untuk mencegah masuknya iklan yang mengandung eksploitasi seksual.
"Teknologi bisa dijadikan alat perbudakan, tapi bisa juga digunakan untuk mencegah terjadinya hal itu," kata Kutcher menambahkan. "Bisakah kita membuat alat yang leboh canggih dari alat yang mereka punya untuk melawan apa yang saat ini sedang terjadi?," kata Kutcher.
Aktor berusia 39 tahun ini mengutarakan, ia telah menciptakan alat tersebut melalui organisasinya. Alat ini dapat mengidentifikasi 6 ribu korban dalam kurun waktu 6 bulan. Alat ini juga telah mengidentifikasi 63 persen korban di bawah umur yang sedang dijual atau sudah terjual secara daring.
Pemeran Jake Fischer dalam The Guardian ini menjelaskan alat ini bisa digunakan untuk menolong korban di selurugh dunia. "AKu telah melihat video anak yang seumur dengan putriku yang diperkosa oleh turis asal Amerika di Kamboja. Kondisi yang lingkungannya menyebabkan ia menganggap ia adalah bagian dari 'permainan' tersebut," kata Kutcher.
Kurtcher menganggap sebagai aktor dan seseorang yang memiliki organisasi tersebut, ia memiliki peran untuk membantu menolong korban. "Itu pekerjaanku dan aku berpegang teguh pada hal itu," kata Kutcher. *
DINI TEJA | BBC