Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahasa Kertas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Belantara biru memenuhi bidang persegi panjang. Di sudut kiri atas, goresan warna kuning tak beraturan, sebagian berkolaborasi dengan biru membentuk bangunan tertentu. Satu bangunan mengalir dalam nyaris mencapai dasar bidang.Sepi dalam Biru, lukisan akrilik pada kertas synergy celestial itu, adalah karya Andi Suandi. Perupa asli Jakarta itu menggelar pameran tunggalnya yang ke-7 di Kompleks Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M-8, Jakarta. Pameran bertajuk Work on Paper itu rencananya akan berlangsung sebulan penuh, mulai 6 September-6 Oktober 2006.Dalam pameran kali ini, Andi mencoba menjelajahi media. Pilihannya jatuh pada kertas. Baginya, kertas memiliki sifat yang unik dan universal. Bukan berarti telah beralih media, ia mengaku hanya ingin memanfaatkan media lain dalam melukis. "Selama ini saya pakai kanvas. Ini untuk pertama kalinya saya pameran di atas kertas," ujarnya.Bagi Andi, bekerja di atas kertas menimbulkan keasyikan tersendiri. Soalnya, segala kemungkinan bisa ditemukan dengan mengekspresikan keinginan-keinginan. Penjelajahan yang tak terbatas pada media kertas ini mengharuskan pelukis mengamati dan menaklukkan sehingga bisa selaras dengan ide atau gagasan yang ada di kepala dan hati. Kadang-kadang memang harus mengulang berkali-kali untuk bisa memahami dan menjelajahi kertas. Dari sini ditemukan hal-hal yang tidak dipahami."Tidak mudah menjadikan semuanya selaras dengan keinginan dan gagasan kita. Karena itu, bahasa kertas harus didialogkan secara cermat dan tepat untuk menghasilkan yang terbaik," ujarnya. Kertas, dia melanjutkan, bisa hidup dan menjadi sumber dari segala keinginan bila diolah dan ditempatkan di porsi yang seharusnya.Seniman kelahiran 8 Agustus 1966 ini merasa mendapatkan tantangan melalui kertas. Berbeda dengan kanvas, kertas tidak bisa menerima banyak air. Air yang dibubuhkan secara berlebih justru akan merusak media. Sebaliknya, kolaborasi cat dengan air dalam jumlah yang terkendali bisa membentuk bangunan tertentu yang menarik.Andi menyebutnya sebagai efek atau garis yang menari. Efek-efek itu muncul di luar dugaan. Ini adalah hasil dari dialog dengan kertas. Pekerjaan yang berulang, menempatkan kertas pada porsinya, mengatur, mengubah, menstilasi, dan mengolahnya sesuai dengan keinginan hati.Dia mengakui media kertas memang memiliki kelemahan dibanding kanvas. Bahan kain membuat lukisan kanvas lebih tahan lama. Namun, hal ini tak terlalu menjadi soal. Dengan teknik perawatan tertentu, lukisan di atas kertas juga bisa bertahan lama. Apalagi ada kertas Jepang dan Cina yang relatif lebih awet.Dalam pamerannya kali ini Andi lebih banyak menampilkan hamparan warna. Ia membuat beberapa versi belantara biru, yakni Sepi dalam Biru, Menjangkau Putih, Dunia Biru, dan Hening dalam Biru. Dua versi hamparan merah dan putih diberi judul Jejak yang Hilang dan Zikir Baris serta Hening dalam Putih dan Hening dalam Kata.Warna-warna monokrom yang ia buat digoresi dengan warna lain tak beraturan sebagai nilai estetika dan artistik. Hamparan itu adalah gagasan Andi. Ketika menjelajahi hamparan biru, misalnya, semakin masuk, ia merasa menemukan sesuatu yang lain.Andi juga membuat tiga versi lukisan sketsa bertajuk Sketsa Angan-angan. Potongan kertas koran ditempel di kertas. Kemudian cat akrilik ditorehkan tidak menentu, membentuk bangunan tertentu. Sketsa itu, kata Andi, adalah coretan bebas yang mencerminkan suasana hati. Makanya ada beberapa periode ketika dia sedang kesal, marah, dan bingung. Simak satu tulisan tangan yang ditoreh di dasar bidang: "Kemarahan hanya sebatas angan yang terus saya redam untuk memberi gejolak, entah kapan".Retno Sulistyowati
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

31 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

38 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.