Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sang Pelempar Bola

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Layaknya pelempar bola ala sirkus yang profesional, tubuh pria itu meliuk-liuk sembari melentingkan bola ke udara. Tiap kali pula, meski dengan tingkat kesulitan yang tinggi, pria berpakaian hitam-hitam itu pun selalu mampu menangkap bola-bola yang ia lemparkan. Tiba-tiba ia terperangah. Diiringi gesekan dawai-dawai celo bernada rendah menyeramkan, satu demi satu bola berwarna putih dalam sekejap memenuhi udara. Jumlahnya pun semakin lama semakin banyak hingga sang pria pun tak kuasa berkutik. Sebuah mimpi buruk bagi sang pelempar bola, di mana pun di belahan dunia. Namun jangan khawatir, bola-bola itu bukanlah bola biasa, melainkan bola-bola virtual dari efek digital. Maklum, Adrien Mondot, yang beraksi di atas panggung Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam lalu, bukanlah pelempar bola (juggler) biasa. Adrien mulanya adalah peneliti bidang informatika yang selama tiga tahun bekerja di Institut Penelitian Informatika Nasional Prancis (INRIA). Kecintaannya pada seni melempar bola membuatnya keukeuh meninggalkan dunia informatika. Adrien sempat mengikuti pelatihan dengan nama-nama terkenal dalam dunia juggling atau seni lempar bola Prancis, seperti Phillipe Menard, Yvan Alexandre, Yves Riazanoff, hingga Lucas David. Toh, Adrien memiliki kekhususan dibanding nama-nama besar itu. Dia mengombinasikan seni lempar bola dengan efek digital. Pada pertunjukan di Jakarta, Adrien menampilkan karyanya yang bertajuk convergence 1.0. Bersama rekannya, Thierry Laroche, yang berperan pada tata cahaya, Adrien membuat program melempar bola secara virtual, ketika bola-bola itu bermain-main dengan jenaka, berubah bentuk dari bola menjadi garis, hingga layar kotak-kotak yang tersibak layaknya terkena angin. "Melempar bola nyata dan secara virtual adalah dua hal berbeda. Saat melempar bola dengan bola nyata, dibutuhkan koordinasi tubuh sempurna. Jadi bila bola jatuh berarti dianggap gagal. Sementara itu, bila melempar bola virtual, hal tersebut sudah dapat diprediksi sehingga tinggal bagaimana mengatur ritme dan gerakan agar sesuai," ujar Adrien seusai pertunjukan. Selain menampilkan seni melempar bola, dalam karya perdananya ini Adrien juga menampilkan tarian kala dia tidak sedang memegang bola. Menurut Adrien, pelempar bola sejatinya adalah penari yang pemalu. "Ia bersembunyi di balik obyek yang dimanipulasi, dalam hal ini bola," kata Adrien. Sehingga, Adrien melanjutkan, saat tak ada obyek yang dimanipulasi, yang ditampilkan olehnya adalah tarian. Dalam iringan nada-nada celo di tangan Veronika Soboljevski, sosok Adrien yang ramping meliuk-liuk di atas panggung yang ditata dengan warna hitam kelam. Sekelam nuansa yang dibangun serta musik yang disenandungkan. Memang tema utama kisah ini adalah sebuah kesendirian dan mimpi buruk yang harus dihadapi seniman pelempar bola. Permainan Veronika, yang jebolan sekolah musik Avignon serta pemenang medali emas bidang musik kamar pada 2002, mampu meremangkan bulu kuduk penonton. Nada-nada yang keluar dari gesekan celonya memang memberi nuansa muram pada pertunjukan. Selain musik yang dimainkan secara langsung di atas panggung, dimainkan pula musik elektronik dalam beberapa segmen yang menampilkan permainan efek digital. Untuk itu, Adrien dibantu oleh Christophe Sartori pada tata suara. Pertunjukan berdurasi satu jam itu mampu memukau penonton yang memadati ruangan. Yohana, salah seorang penonton yang hadir malam itu, mengungkapkan kekagumannya pada pertunjukan Adrien. "Pertunjukannya keren banget, nggak seperti pertunjukan sirkus konvensional. Apalagi efek digitalnya, luar biasa. Di Indonesia, mana ada pertunjukan seperti ini," katanya. Sayangnya, Adrien rupanya memiliki rencana lain di masa depan. Rupanya kecintaannya pada seni melempar bola mulai meluntur. Ia mengungkapkan besar kemungkinan dia akan meninggalkan bola dan lebih berkonsentrasi pada digital yang tetap merasuki jiwanya. "Seni digital akan menjadi media masa depan," tuturnya berbinar.Sita Planasari A
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

15 menit lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan


Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

15 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

Enik Waldkonig menjelaskan tidak pernah mendapat surat panggilan dari Bareskrim Polri soal ferienjob. Tiba-tiba tersangka.


Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

25 menit lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

Ali Fikri mengatakan saat ini ajudan bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dalam kondisi sehat setelah sempat melukai diri di toilet KPK.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

26 menit lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

26 menit lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

34 menit lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

34 menit lalu

Petugas KAI Commuter bersama relawan saat sosialisasi keselamatan perkeretaapiaan di perlintasan sebidang Stasiun Pondok Jati, Jakarta, Rabu, 27 September 2023. KAI Commuter melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dikarenakan kurangnya kesadaran pengguna jalan raya untuk mendahulukan perjalanan kereta api yang akan melintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

Berdasarkan informasi pusat pengendali perjalanan kereta api di Jember, korban tertabrak kereta api Sritanjung di perlintasan sebidang tak terjaga.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

45 menit lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

55 menit lalu

Capres Terpilih Prabowo Subianto, datang ke St. Regis Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 17.19 WIB, didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menghadiri Buka Bersama Partai Demokrat pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

AHY menyebut Partai Demokrat telah berhasil mencapai misi besar atau utamanya dalam memenangkan Pilpres 2024.