Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Biennale 2017 Akan Tersebar di Berbagai Lokasi

image-gnews
Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta dulunya adalah Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunan itu menyerupai Istana Dam di Amsterdam ini pada tanggal 30 Maret 1974, diresmikan sebagai Museum Fatahillah. Tempo/Rully Kesuma
Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta dulunya adalah Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunan itu menyerupai Istana Dam di Amsterdam ini pada tanggal 30 Maret 1974, diresmikan sebagai Museum Fatahillah. Tempo/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Helatan pameran seni rupa dua tahunan, Jakarta Biennale 2017 akan berlangsung mulai 4 November mendatang. Gudang Sarinah Ekosistem akan menjadi pusat acara yang digelar oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Yayasan Jakarta Biennale ini. Selain Gudang Sarinah Ekosistem, gelaran ini akan berlangsung di beberapa tempat di Jakarta. Tetapi yang menarik, pengelola Museum Sejarah Jakarta memperbolehkan pemakaian bagian ruangan mural di Museum Sejarah.

“Ini istimewa, kami diperbolehkan memakai ruangan yang ada lukisan mural pak Harijadi (Harijadi Sumodidjojo). Belum tahu akan diapakan nanti,”ujar Direktur Artistik Jakarta Biennale, Melati Suryodarmo pada konferensi pers di Galeri Cipta III, Selasa 31 Januari 2017.

Mural ini dibuat oleh sang pelukis atas penugasan dari Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Harijadi melukis mural itu di tembok bangunan museum. Lukisan itu berisi gambaran kehidupan masyarakat Batavia pada abad 19. Terdapat interaksi di antara masyarakat yang terdiri dari berbagai bangsa dan suku yang mendiami Batavia saat itu. Sebagian mural itu belum selesai diwarnai oleh sang seniman hingga akhir hayatnya.

Melati menjelaskan selain di Gudang Sarinah Ekosistem, rencananya karya beberapa seniman akan ditampilkan juga di Museum Sejarah Jakarta, Museum Tekstil, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Taman Prasasti dan Museum Wayang.

Penggunaan beberapa museum ini, kata dia, juga untuk lebih menghubungkan masyarakat dengan seni lebih intensif. Dengan acara ini juga dihelat di Museum Jakarta, akan memberi kesempatan masyarakat untuk melihat perubahan tata letak koleksi yang baru. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gudang Sarinah Ekosistem akan menjadi pusat pameran dengan luas area sekitar 3.000 meter persegi, sedangkan di Museum Sejarah Jakarta kurang lebih seluas 100 meter persegi. “Kami belum tahu akan diletakkan apa, karena karya senimannya belum ada.”

Lokasi di beberapa museum ini memang sengaja ditampilkan untuk menyesuaikan dengan tema helatan yang digelar yakni Jiwa. Menurut Melati, tema ini dimaknai sebagai daya hidup, energy, semangat yan merupakan dorongan hakiki pada individu, kolektivias, masyarakat, benda dan alam. “Di sinilah kita akan mengamati berbagai ragam hubungan dan menggugah sensibiltas, mengayakan cakrawala intelektual kita,” ujarnya.

Karena itu berhubungan dengan masa lampau dan masa kini, terutama berawal pada perjalanan sejarah seni rupa Indonesia yang juga masih ada lompatan jarak.  Helatan ini, kata dia, menawarkan alternative menyusuri apa yang terlewat dan tidak tercatat pada masa lalu. Harapannya karya yang disajikan nanti akan bisa menggali  secara kejiwaan, terutama terfokus pada seni rupa.

Mereka akan menampilkan banyak program tak hanya pada seni rupa tapi juga pertunjukan, penerbitan buku, seniman bercerita. Akan ada pula karya khusus untuk anak dan remaja yang akan dikerjakan oleh seniman yang ditugaskan. DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

32 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

39 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.