TEMPO.CO, Bandung - Berbagai komunitas anak muda di Bandung merayakan Pesta Ide di pusat kebudayaan Perancis di Indonesia (IFI) Bandung, Kamis, 26 Januari 2017. Pada tanggal tersebut, seluruh pusat kebudayaan Perancis di berbagai negara serentak menyelenggarakan acara berjudul La Nuit des Idées atau Malam Ide. Bandung baru kali ini bergabung.
Kurator Malam Ide, Syarif Maulana mengatakan, setiap kota penyelenggara diberi kebebasan untuk menafsirkan sendiri Malam Ide sesuai dengan aspek geopolitis, sosiologis, serta kebudayaannya masing-masing.
Malam Ide di Bandung yang dimulai pukuk 16.30 WIB diawali dengan pemutaran film dokumenter berjudul Human (2015) yang disutradarai oleh Yann Arthus-Bertrand. Film ini adalah hasil riset selama tiga tahun, berupa wawancara terhadap ratusan orang dari enam puluh negara.
Mereka ditanya tentang hal-hal yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-harinya, entah itu cinta, benci, pernikahan, kemiskinan, konflik, kerja, hingga orientasi seksual. Berbagai jawaban jujur dari mereka yang diwawancarai tersebut akan mencengangkan penonton.
Usai film tersebut, berlanjut ke sesi Pabrik Ide, atau sesi yang diisi oleh presentasi dari berbagai komunitas. "Belasan komunitas yang aktif di Kota Bandung akan berkumpul untuk mempresentasikan ide komunitas mereka selama masing-masing sepuluh menit," kata Syarif.
Komunitas tersebut diantaranya, Asian African Reading Club yang aktif menyelenggarakan tadarus buku bertema kebangsaan, Komunitas Aleut yang fokus pada apresiasi aspek-aspek kesejarahan Bandung, kemudian LayarKita yang terus menjadi penyelenggara bioskop alternatif di berbagai tempat secara rutin.
Pada sesi diskusi bertema Manusia, Mitos, dan Kebudayaan, antropolog dan peneliti asal Perancis Sarah Andrieu, akan memaparkan disertasinya tentang wayang golek. Adapun ahli sejarah dan filolog asal Perancis, Pascale Hummel, dan beberapa narasumber lain bicara tentang pencak silat dan kebudayaan Sunda.
ANWAR SISWADI