TEMPO.CO, Singapura - Perhelatan pasar seni Art Stage Singapore 2017 menampilkan 131 galeri dari 27 negara di Asia, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat. Acara itu berlangsung di Marina Bay Sands Convention Centre, Singapura, pada 12-15 Januari 2016.
Mengawali rangkaian acara ini, Art Stage Singapore dan Kedutaan Amerika Serikat di Singapura memberikan penghargaan Joseph Balestier Award kepada Aye Ko, seniman asal Myanmar, untuk kebebasan berekspresi.
Sejalan dengan acara pasar seni, juga berlangsung beberapa acara seperti Forum Asia Tenggara untuk membincangkan masalah seni dan bisnis. Acara ini dihadiri kurator, akademikus, pemimpin museum atau galeri, dan seniman terkemuka.
“Acara ini merupakan program tematik yang lebih memfokuskan pada pandangan yang lebih dalam isu global yang berdampak di Asia Tenggara,” ujar Lorenzo Rudolf, pendiri sekaligus Presiden Art Stage Singapore, pada pembukaan acara, Rabu, 11 Januari 2017.
Beberapa kolektor terkemuka Indonesia menghadiri acara tahunan yang sudah berlangsung ketujuh kalinya ini. Para seniman Indonesia pun cukup banyak terlibat dalam acara yang dipromosikan berbagai galeri di dalam dan luar negeri tersebut. Sebanyak delapan galeri dari Indonesia ikut memeriahkan acara tahunan ini.
Helatan pasar seni ini juga meramaikan Pekan Seni Singapura (Singapore Art Week) yang digelar di berbagai titik pusat kota. Beragam acara seni ditampilkan sampai malam hari, seperti Art After Dark yang digelar di Gilman Barrack.
DIAN YULIASTUTI (SINGAPURA)