Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Art Stage Singapore 2017 Tampilkan Koleksi Kolektor Singapura

image-gnews
Art Stage Singapore. Foto: dok. Art Stage Singapore
Art Stage Singapore. Foto: dok. Art Stage Singapore
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Melanjutkan sukses program pameran koleksi kolektor dalam Collector’s Show di Art Stage Jakarta, Art Stage Singapore 2017  juga akan menampilkan karya seni rupa milik para kolektor negeri ini. Pameran milik para kolektor ini juga akan dikuratori oleh Enin Supriyanto yang sukses membawa pameran di Art Stage Jakarta.

Pada pameran milik para kolektor ini akan diberi judul Expose. Pameran ini akan menggambarkan beragamnya koleksi dari koleksi pribadi dari enam kolektor atau galeri yang berbasis di Singapura. Para kolektor Singapura yang akan memamerkan koleksi mereka adalah Hady Ang, Jim Amberson, Michael Tay dan Talenia Phua Gajardo (MT Collection), Michelangelo dan Lourdes Samson, Kenneth Tan dan seorang kolektor yang enggan menampilkan namanya. Pameran ini bekerja sama dengan The Artling.

“Pameran ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman tentang koleksi seni dan mengungkapkan proses pemikiran dan motivasi mengumpulkan koleksi pribadi yang koheren,” ujar Pendiri sekaligus Presiden Art Stage Singapore, Lorenzo Rudolf dalam siaran persnya yang diterima Tempo.

Menurutnya pameran ini tak hanya mengumpulkan potongan-potongan seni, tapi tentang dedikasi membawa karya seni dalam dialog satu sama lain. Hal ini memungkinkan setiap koleksi menemukan jalan sendiri dan karakternya masing-masing. Rudolf juga mengatakan keterbukaan para kolektor untuk memamerkan koleksinya kepada masyarakat luas sangatlah langka. Karena itu dia sangat mengapresiasi kesediaan para kolektor. Dia berharap hal ini bisa menginspirasi para kolektor lain untuk menumbuhkan iklim seni yang lebih maju di kawasan Asia Tenggara.

Koleksi yang akan ditampilkan sangat beragam mulai dari instalasi, seni video, fotografi dan media baru. Masing-masing merefleksikan selera para kolektor. Koleksi ini diperoleh dari para kolektor yang mendukung para pendatang baru yang diberikan pesanan atau mengumpulkan dengan sabar kepingan-kepingan karya seni para seniman. “Peran mereka sebagai kolektor sangat penting, mereka mendukung menciptakan ekosistem seni yang dibutuhkan para seniman,” ujar Enin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada sesi Collector’s Show ini akan menampilkan karya seniman dari India, Malaysia, Filipina, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Zimbabwe.Mereka adalah Artha  Atienza, Leslie de Chavez, Kawayan de Guiya, Lee Friendlander, Faisal Habibi, Rashid Johnson, Steve McQueen, Francis Ng, Aditya  Novali, Handiwirman Saputra, Albert Yonathan Setyawan, Vasan Sithiket, Eddy  Susanto  ,  Moffat  Takadiwa  ,  TROMARAMA , Ronald  Ventura , Asim Waqif,  Wong Hoy Cheong

Para kolektor pun senang dan bangga ikut berpartisipasi dalam sesi ini. "Ini menarik, biasanya koleksi tersembunyi di balik pintu dan untuk pertama kalinya semua ditampilkan bersama,” ujar Talenia Phua Gajardo, Pendiri The Artling.  Hal senada juga disampaikan  Jim Amberson yang menampilkan koleksi seniman Zimbabwe dan India. “Saya berharap karya mereka akan membuka pandangan atau perspektif yang lebih luas dari segi geogafi, materialitas dan keterlibatan seni kontemporer di Asia Tenggara,” ujar Amberson.

DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

23 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

30 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.