TEMPO.CO, Jakarta - Ario Kiswinar Teguh tak mau jemawa dan merasa menang setelah hasil tes DNA membuktikan Mario Teguh adalah ayah kandungnya. Kiswinar tetap ingin proses hukum perkara pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Mario tetap diteruskan.
Kiswinar mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan di Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya. "Saya masih menunggu saja, karena setelah hasil tes DNA keluar, saya dengar akan ada proses gelar perkara," kata Kiswinar, seperti dikutip Tabloidbintang.com, Jumat, 2 Desember 2016.
Di samping memperjuangkan keadilan melalui proses hukum, Kiswinar ingin melihat Mario Teguh meminta maaf kepada masyarakat. Sebab sebelumnya Mario menyangkal bahwa Kiswinar adalah anak kandungnya yang disiarkan ke publik.
"Seperti pemulihan nama baik ibu saya dan saya sendiri, karena nama baik seseorang dijelekkan dan tidak bisa diganti oleh uang berapa pun jumlahnya," kata Kiswinar.
Baca pula:
DNA Cocok: Kiswinar Tolak Temui Mario Teguh, Curiga Dijebak?
Chef Aiko Ungkap Bukti Telak yang Bisa Penjarakan Robbie
Adapun ibunya, Aryani, menurut Kiswinar, tidak mau terlalu menanggapi hasil tes DNA. Menurut Kiswinar, ibunya hanya mengikuti keinginannya. "Kalau Mama, mengikuti apa kata saya, yang baik buat kami semua," ujarnya.
Kiswinar dan ibunya melaporkan Mario Teguh ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah. Hal itu terkait dengan pernyataan Mario dalam wawancara eksklusif program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV pada 9 September 2016.
Dalam acara itu, Mario menuding Aryani berselingkuh dengan pria lain saat masih berstatus istrinya. Pernyataan itu terlontar setelah Kiswinar muncul di acara Hitam Putih di Trans 7 yang tayang pada 7 September 2016, mengaku tidak diakui sebagai anak kandung Mario.
Kuasa hukum Kiswinar, Ferry Amarhorseya, mengatakan hasil tes DNA menunjukkan tudingan Mario tidak benar. "Kami dari awal kan memang yakin Ibu Aryani tidak berbagi ranjang dengan siapa pun, seperti yang dituduhkan Pak Mario di Live Kompas TV," ujar Ferry.