TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua patung perempuan yang berdiri saling membelakangi itu menengadahkan kedua tangannya ke atas. Tubuh patung dibalut kain kuning bermotif batik dan kain polos warna oranye muda.
Pemandangan itu tampak aneh. Sebab, sejatinya kedua patung yang dipajang dalam pameran proyek seni rupa bertajuk "Museum Tanpa Tanda Jasa" di Kedai Kebun Forum Yogyakarta, 22 Oktober-11 November 2016, itu merupakan replika patung koleksi Istana berupa perempuan tanpa busana alias bugil.
“Karya-karya itu dianggap meresahkan masyarakat,” kata Grace Samboh, salah satu penggagas proyek "Museum Tanpa Tanda Jasa" saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 November 2016.
Bagaimana dengan nasib patung aslinya? Patung aslinya berjudul Peminta Hujan itu karya seniman Cekoslovakia, Marta Jiranskova, pada 1938. Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito yang berkuasa saat itu menghadiahkan patung itu kepada Presiden Sukarno yang terkenal mencintai seni. Jadilah patung perempuan telanjang itu menjadi koleksi Istana Bogor.
Namun nasib patung-patung itu berubah ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden selama 2004-2014. Tiap kali ada tamu negara asing datang, seperti Presiden Amerika Serikat George W. Bush, patung-patung tampil sopan dengan gaun yang menutup tubuhnya sehingga mirip manekin yang dipajang di etalase pertokoan.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Baca juga:
Dhani: Kalau Tak Ada Keputusan Presiden, Kami Duduki MPR
Diperiksa Senin Depan, Ahok Dipersilakan Membawa Saksi