TEMPO.CO, Jakarta -Dua koreografer Andara Moeis dan Rianto akan menampilkan kebolehannya dalam pentas Indonesian Dance Festival di Teater Luwes, Insitut Kesenian Jakarta, Rabu malam 2 November 2016. Andara akan pentas lebih dulu mulai jam 20.00 dan Rianto akan berpentas mulai jam 21.00 WIB.
Karya Andara atau yang akrab dipanggil Anggie ini merupakan bagian penelitian yang dilakukannya saat belajar di the Performing Arts Research and Training Studio (PARTS), di Brussel, Belgia tahun lalu. Selama empat bulan, dia berusaha untuk mengeksplorasi alat koreografi dari Anne Terea De Keersmaker. Dia berusaha mengimplementasikan dalam cara yang baru dan menghasilkan karya berjudul Untittled 2015.
“Karya saya ini sebenarnya berfokus pada relasi ruang dan ritme dengan cara menemukan kembali teori the Magic Squarenya De Keersmaker,” ujar Anggi melalui aplikasi pesan, Selasa,1 November 2016. Anggi menuturkan koreografi dengan cara ini boleh dikatakan baru baginya, cukup menantang dan butuh waktu.
Pada sesi pertunjukan berikutnya, Rianto—koreografer yang piawai menari lengger akan menampilkan karya berjudul Medium. Koreografi ini merupakan perjalanan tubuh Rianto dari tubuh personal hingga sosial, dari tubuh yang terbiasa dengan tradisi tari lengger dan mengalami perjalanan dan persinggungan dengan banyak budaya tubuh dunia. Tampil bersama Cahwati dan garapan dramaturgi dari sutradara kondang, Garin Nugroho.
Dalam proses perjalanan tubuh ini, kata Rianto, dia akan menampilkan eksplorasi tubuhnya bersama vocal dan permainan bunyi keseharian. “Ada juga nanti tubuh yang kerasukan dan kembali ke tubuh normal,” ujar Rianto kepada Tempo, Rabu, 2 November 2016. Rianto mengatakan untuk mendapatkan koreografi ini, butuh perjalanan yang panjang . “Butuh eksplorasi yang dalam,tidak singkat,” ujar Direktur Artistik Kelompok Tari Dewandaru di Jepang ini. DIAN YULIASTUTI