TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi film yang menyajikan kecantikan alam Indonesia, berjudul Salawaku. Film Salawaku bisa dibilang menjual eksotisnya pesona alam Pulau Seram, Maluku.
Menonton film yang menjadi debut penyutradaraan Pritagita Arianegara ini seakan melihat lukisan indah yang terpampang di layar lebar. Sang sutradara mengakui bahwa Salawaku sebanyak 80 persen berisi konten pariwisata. "Kami memang bertujuan memberikan isu pariwisata, di luar isu perempuan yang ada dalam film ini. Berharap penonton jadi ingin ke sini," kata Prita, Rabu, 19 Oktober 2016.
Prita mengatakan harus melakukan riset terlebih dulu ketika akan menggarap film tersebut. Mantan asisten sutradara Hanung Bramantyo itu mengakui isu perempuan, yakni kehamilan di luar nikah, merupakan masalah yang dialami di desa tersebut, tak jauh berbeda dengan masalah yang ada di kota besar.
Film yang melibatkan penyanyi JFlow itu juga menggandeng artis lain, sebut saja Karina Salim, Raihaanun, Elko Kastanya, dan Shafira. JFlow pertama kalinya terlibat dalam sebuah produksi film.
"Yang membedakan film dan musik adalah soal ritme kerja. Kalau di musik, saya terbiasa melakukannya sendiri, sedangkan film saya harus punya toleransi besar. Harus kompromi dengan pemain lain, kru, medan yang berat, juga dengan alam," katanya.
Film Salawaku rencananya akan “berlaga” di Tokyo International Film Festival pada 25 Oktober-3 November 2016. Film Salawaku juga menjadi nomine di delapan kategori dalam Festival Film Indonesia.
ALIA