TEMPO.CO, Jakarta - Anggy Umbara, 35 tahun, menjadi sutradara yang paling dibicarakan tahun ini. Ia merilis dua film box office sepanjang 2016, yakni Comic 8: Casino Kings Part 2 dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1.
Dengan pencapaian sebagus ini, rasanya wajar jika ia kemudian menaikkan honor di bidang penyutradaraan tahun depan. Adakah rencana Anggy menaikkan harga?
“Honor saya belum berubah sejak 2012. Kalaupun ada perubahan honor, seharusnya sih sejak tahun lalu,” katanya saat ditemui di Jakarta awal pekan ini.
Rencana menaikkan tarif penyutradaraan, kata Anggy, bukan hanya didasari jumlah penonton yang dirangkulnya tahun ini. “Begini, setiap manusia ingin menjadi lebih baik ke depan. Itu naluri yang manusiawi. Menjadi lebih baik, mendapat yang lebih baik untuk diri sendiri dan keluarga,” ucapnya.
Kenaikan honor itu bukan hanya untuk Anggy sendiri, tapi juga buat pemain dan kru lain. Dengan konsekuensi, saat meminta kenaikan honor, hak dan kewajiban bertambah. Itu konsekuensi logis yang patut disadari. Karya yang dihasilkan ke depan harus lebih bagus daripada karya sebelumnya. Dan bukan berarti pula Anggy akan memasang harga gila-gilaan. Ada standarnya.
“Jadi, tidak bisa dipatok tahun depan saya akan menaikkan honor sekian persen. Saya enggak melulu membahas angka. Kalau membahas angka terus, saya khawatir industri film yang tengah berkembang menjadi terlalu kapitalis. Yang penting pemain, kru, serta produser mendapat apresiasi layak setelah pencapaian yang luar biasa. Kami bekerja dengan hati, pikiran, dan rasa. Jadi, tidak semua elemen film bisa dihitung secara matematika,” tuturnya.