Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Gerbang Gaib, Agni: Saya Nyaris Pulang ke Samudera  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Agni Pratistha. dok.avatara88
Agni Pratistha. dok.avatara88
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pesawat nirawak tiba-tiba menangkap gambar Agni Pratistha Arkadewi yang terpaku di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Sekonyong-konyong, Putri Indonesia 2006 itu berlari ke arah lautan yang membentang. Kehebohan menyeruak. Seluruh kru film Pinky Promise yang Agni bintangi mengejar dia dan memegangi tangannya erat-erat.

“Saya merasa tidak disuruh. Saya merasa ini waktunya pulang. Itu bukan sekali saja terjadi," kata Agni kepada Tabloid Bintang, pekan lalu. Semua bermula kala ia memutuskan kembali terjun ke dunia akting setelah satu setengah tahun vakum. Terakhir, ia tampil di sebuah film sebelum dinikahi Ryan Anthony Monoarfa pada Desember 2014.

Baca: Kesaksian Putri Indonesia Melihat Gerbang Gaib Laut Selatan

Film itu sampai kini belum tayang karena kendala pendanaan. Satu setengah tahun setelah melahirkan, Agni ditawari skenario Pinky Promise. Kisah menyeramkan yang nyaris mencelakai jiwanya di pantai yang dikenal sebagai Laut Selatan itu, menurut Agni Pratistha, terjadi ketika dia menjalankan adegan berlari di pesisir pantai.

Di film itu, Agni diarahkan sutradara Guntur Soeharjanto yang pernah mencetak box office lewat 99 Cahaya di Langit Eropa. “Syuting di Jakarta 20 hari, di Yogyakarta 3 hari. Saya sangat sensitif untuk hal-hal begituan (gaib),” kata Agni. Di Kota Gudeg, Agni dan kru menginap di Vila Queen of The South.

Dalam adegan berlari di pesisir pantai, Agnes mengenang, dia mengenakan headphone, tapi tidak mendengar lagu apa pun. Tujuan memakai headphone supaya mendengar aba-aba dari Guntur kapan harus berakting dan kapan mesti diam. Saat itulah, ia mendengar suara pria yang mirip dengan suara Guntur.

Baca: Mengaku Lihat Gerbang Gaib, Agni: Kenapa Saya yang Diincar?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Agni, ayo lari ke laut." Demikian suara itu menyelundup dalam telinganya. Mendengar perintah tersebut, Agni menoleh ke laut. Ia melihat gerbang berupa gundukan batu karang dengan warna sangat terang. Melihat gerbang itu, tiba-tiba Agni merasa harus segera pulang. Pulang ke dasar samudra.

"Setelahnya, saya mendengar suara wanita mendendangkan tembang yang liriknya mengajak saya menyatu bersama ombak. Setelah satu tembang tuntas, terdengar suara memanggil-manggil, Agni, Agni, Agni!" ujar Agni. Dia menoleh dan berseru, Mas Guntur memanggil saya?” kenangnya. Guntur menggeleng. Saat itulah Agni sadar, seseorang yang tidak kasat mata memanggilnya.

Agni Prastitha kemudian menjawab suara itu dengan lirih, “Tolong jangan panggil-panggil saya. Saya mau bekerja di sini,” ucap Agni. Ajaibnya, suara tanpa wujud itu berbalik menjawab. “Kalau kamu tidak cepat ke sini, pintu gerbang segera ditutup dan salah satu dari orang di sekitarmu akan celaka!”

Benar saja. Salah satu kameraman terjatuh. Kakinya robek dan mengucurkan darah kental. Agni syok bukan kepalang. Tidak tahan diteror, Agni dan beberapa kru menemui juru kunci. Sang juru kunci menjelaskan, pangeran dari samudra menginginkannya. Alasan kedua, Agni beserta kru mendekati ambang gerbang tanpa mengucapkan kula nuwun atau permisi kepada yang memiliki gerbang kerajaan. Sejak itulah, Agni mempersering frekuensi doa.

TABLOIDBINTANG.COM

Baca Juga
Mario Teguh Buka Suara di Facebook, Ini yang Dia Tulis
Video Bos Cium Seluruh Pegawai Wanita Tiap Pagi Bikin Heboh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

5 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

20 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

40 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

46 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

48 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

53 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

56 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.