TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pesawat nirawak tiba-tiba menangkap gambar Agni Pratistha Arkadewi yang terpaku di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Sekonyong-konyong, Putri Indonesia 2006 itu berlari ke arah lautan yang membentang. Kehebohan menyeruak. Seluruh kru film Pinky Promise yang Agni bintangi mengejar dia dan memegangi tangannya erat-erat.
“Saya merasa tidak disuruh. Saya merasa ini waktunya pulang. Itu bukan sekali saja terjadi," kata Agni kepada Tabloid Bintang, pekan lalu. Semua bermula kala ia memutuskan kembali terjun ke dunia akting setelah satu setengah tahun vakum. Terakhir, ia tampil di sebuah film sebelum dinikahi Ryan Anthony Monoarfa pada Desember 2014.
Baca: Kesaksian Putri Indonesia Melihat Gerbang Gaib Laut Selatan
Film itu sampai kini belum tayang karena kendala pendanaan. Satu setengah tahun setelah melahirkan, Agni ditawari skenario Pinky Promise. Kisah menyeramkan yang nyaris mencelakai jiwanya di pantai yang dikenal sebagai Laut Selatan itu, menurut Agni Pratistha, terjadi ketika dia menjalankan adegan berlari di pesisir pantai.
Di film itu, Agni diarahkan sutradara Guntur Soeharjanto yang pernah mencetak box office lewat 99 Cahaya di Langit Eropa. “Syuting di Jakarta 20 hari, di Yogyakarta 3 hari. Saya sangat sensitif untuk hal-hal begituan (gaib),” kata Agni. Di Kota Gudeg, Agni dan kru menginap di Vila Queen of The South.
Dalam adegan berlari di pesisir pantai, Agnes mengenang, dia mengenakan headphone, tapi tidak mendengar lagu apa pun. Tujuan memakai headphone supaya mendengar aba-aba dari Guntur kapan harus berakting dan kapan mesti diam. Saat itulah, ia mendengar suara pria yang mirip dengan suara Guntur.
Baca: Mengaku Lihat Gerbang Gaib, Agni: Kenapa Saya yang Diincar?
“Agni, ayo lari ke laut." Demikian suara itu menyelundup dalam telinganya. Mendengar perintah tersebut, Agni menoleh ke laut. Ia melihat gerbang berupa gundukan batu karang dengan warna sangat terang. Melihat gerbang itu, tiba-tiba Agni merasa harus segera pulang. Pulang ke dasar samudra.
"Setelahnya, saya mendengar suara wanita mendendangkan tembang yang liriknya mengajak saya menyatu bersama ombak. Setelah satu tembang tuntas, terdengar suara memanggil-manggil, Agni, Agni, Agni!" ujar Agni. Dia menoleh dan berseru, Mas Guntur memanggil saya?” kenangnya. Guntur menggeleng. Saat itulah Agni sadar, seseorang yang tidak kasat mata memanggilnya.
Agni Prastitha kemudian menjawab suara itu dengan lirih, “Tolong jangan panggil-panggil saya. Saya mau bekerja di sini,” ucap Agni. Ajaibnya, suara tanpa wujud itu berbalik menjawab. “Kalau kamu tidak cepat ke sini, pintu gerbang segera ditutup dan salah satu dari orang di sekitarmu akan celaka!”
Benar saja. Salah satu kameraman terjatuh. Kakinya robek dan mengucurkan darah kental. Agni syok bukan kepalang. Tidak tahan diteror, Agni dan beberapa kru menemui juru kunci. Sang juru kunci menjelaskan, pangeran dari samudra menginginkannya. Alasan kedua, Agni beserta kru mendekati ambang gerbang tanpa mengucapkan kula nuwun atau permisi kepada yang memiliki gerbang kerajaan. Sejak itulah, Agni mempersering frekuensi doa.
Baca Juga
Mario Teguh Buka Suara di Facebook, Ini yang Dia Tulis
Video Bos Cium Seluruh Pegawai Wanita Tiap Pagi Bikin Heboh