TEMPO.CO, Jakarta - Sejak perceraian antara mamanya, Ariyani Soenarto dan papanya, Mario Teguh, Ario Kiswinar Teguh beberapa kali bertemu langsung dengan Mario. Di antara pertemuan tatap muka yang sedikit itu, salah satunya yang dikenang Kiswinar adalah pertemuan pada 1998.
Kala itu, Kiswinar berusia 12 tahun dan menginjak kelas 1 SMP. Suatu hari sepulang sekolah, ia terkejut melihat Mario menyambutnya di pintu gerbang sekolah.
"Dia datang bersama istri barunya. Ternyata dia hanya mau bertemu dengan saya saja," tutur Kiswinar, yang ingat waktu itu Mario membawakannya mainan. "Setelah bertemu di sekolah itu, dia menghilang lagi sampai usia saya 17 tahun," ujar Kiswinar seperti yang dikutip Tabloid Bintang, Sabtu, 17 September 2016.
Pertemuan yang lain adalah saat Kiswinar masih di bangku SMA. Dia telah memutuskan akan mengambil kuliah desain grafis. Karena biaya kuliah mahal, ia memberanikan diri menelepon Mario, meminta bertemu. Ia berharap ayahnya berkenan membiayai kuliahnya.
"Saya bilang kepada Mama, saya mau kuliah. Saya minta izin Mama untuk menemui Papa, untuk menjelaskan masalah (biaya) itu," tutur Kiswinar yang kemudian kuliah di sebuah universitas swasta di Jakarta Barat.
Pertemuan berlangsung di sebuah pusat perbelanjaan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kiswinar datang ditemani pamannya dari pihak ibunya, sementara Mario ditemani Linna. Kiswinar pun menyampaikan unek-uneknya, sudah kewajiban Mario menafkahinya, bagian dari tanggung jawabnya sebagai ayah.
"Namun ada saja alasannya. Dia banyak mengelak, katanya soal kuliah bisa dibicarakan lagi," curhat Kiswinar pada Tabloid Bintang.
TABLOIDBINTANG.COM