TEMPO.CO, Jakarta - Film besutan Bayu Prihantoro, On the Origin of Fear diputar di layar di sebuah festival bergengsi Festival Film Internasional Toronto (TIFF) pada Rabu, 14 September 2016 waktu setempat.
Film ini sebelumnya telah diputar untuk pertama kalinya di ajang internasional, yakni di sesi kompetesi Orizzonti, Festival Film Venesia pada 9 September 2016.
“Perjalanan kami berlanjut ke Toronto setelah Venesia. Dua festival ini punya nuansa yang berbeda. Tetapi apresiasi atas film kami di dua festival ini sama, diapresiasi dengan sangat layak,” ujar produser film, Yulia Evina Bhara, melalui aplikasi WhatsApp kepada Tempo, Kamis, 15 September 2016.
Yulia mengatakan bangga atas pemutaran film tersebut di kancah ajang festival internasional. Prestasi ini pula menjadi kebanggaan Indonesia. Menurutnya selain apresiasi di kedua festival tersebut, film ini menghadirkan sinema untuk kemanusiaan. “Film ini kami dedikasikan untuk generasi muda Indonesia tentang sejarah kelam yang tragis yang pernah terjadi di Indonesia pada 1965,” ujar Yulia.
Festival Film Toronto ini merupakan sebuah festival film yang sudah memasuki usia ke-41 tahun. Festival ini diklaim menjadi festival internasional yang paling besar dalam industri film saat ini. Film ini akan diputar dalam sesi kompetisi Short-cut Film Program, berkompetisi dengan 41 film pendek lain dari berbagai negara.
Programer Program Short-Cut Toronto International Film Festival, Kathleen McInnis, menyampaikan terimakasihnya kepada team On the Origin of Fear yang telah membuat film yang sangat kuat dan bermakna. “Terimakasih atas filmnya, sehingga kami bisa lebih memahami Indonesia dalam hal sejarah dan sinematiknya.”
Sutradara film Bayu Prihantoro Filemon menyatakan kegembiraannya dengan pemutaran filmnya di ajang festival internasional. Film On the origin of Fear adalah debut pertamanya sebagai sutradara kendati Bayu sudah banyak membuat film dan terlibat sebagai sinematografer.
“Saya tidak menyangka perjalanan film ini sampai ke Toronto dan apreasisi yang diberikan oleh Festival Film sebesar Venice dan Toronto. Akan sangat penting bagi perjalanan film ini nantinya di Indonesia,” ujar Bayu.
Menurut Bayu, film tersebut adalah film tentang dirinya dan generasinya yang menjadi saksi dari peristiwa tragedi 1965, versi sejarah resmi pemerintah dibangun melalui reproduksi sinematis atas teror dan rasa takut. Generasi ini baru kemudian hari mendapatkan dan mengetahui sejarah tersebut dari medium lain. “Sebagai generasi muda harus berbesar hati untuk menerima narasi-narasi alternatif," ujar Bayu.
On the Origin of Fear adalah film pendek produksi KawanKawan Film dan LimaEnam Films, diproduksi sebagai salah satu upaya anak muda untuk menyatakan narasi sejarah alternatif melalui film berkaitan dengan sejarah peristiwa 65. Selain On the origin of Fear, film dari Indonesia berjudul Headshoot karya Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel – Mo Brothers dan Interchange; film produksi kerjasama Indonesia-Malaysia juga diputar di Toronto International Film Festival.
DIAN YULIASTUTI