TEMPO.CO, Jakarta -Di dunia arsitektur dan desain, nama Vico Magistretti merupakan nama yang cukup dikenal. Meskipun sudah meninggal dunia, namun karya-karyanya tetap diproduksi dan dicari. Desain dan contoh karya-karyanya bisa disaksikan dalam pameran Vico Magistretti, A Traveling Archive yang digelar di Pusat Budaya Italia (IIC), di Menteng, Jakarta Pusat. Pameran digelar mulai 9 September-7 Oktober 2016.
Dalam pameran ini ditampilkan desain buatan Magistretti yang dicetak ulang dan dipasang di auditorium. Merepresentasikan studio Magistretti yang terkenal di Kota Milan. Sketsa desain yang berwarna warni memperlihatkan karya-karya yang sederhana namun sangat fungsional. Di pameran itu pula ditampilkan beberapa benda hasil desainnya seperti lampu kamar Eclisse (terinspirasi oleh fenomena gerhana), lampu Dalu dan Atolo, rak buku Nuvola Rossa dan dapur Cinquiterre. Karya-karyanya menekankan pada kesederhanaan.
“Barang-barang karya Magistretti ini tercipta dan terinspirasi dari kehidupan sehari-hari. Dari cerita dan ingatan keseharian,” ujar Rossana Pavoni, Direktur Sains Yayasan Museum Studio Vico Magistretti di Pusat Budaya Italia, Jakarta, Rabu, 7 September 2016.
Menurut Pavoni, Magistretti sudah mendesain karya-karyanya sejak puluhan tahun lalu. Dia mencontohkan kursi model Cassina telah didesain pada 1973 atau lampu Eclisse pada 1966. “Dia menciptakan sudah lama sekali, tetapi karyanya dipakai hingga kini,” ujarnya.
Pavoni juga menceritakan Museum Studio Magistretti ini menyimpan 30 ribu sketsa dan teknik menggambar, 7 ribu foto, 3 ribu dokumen, 74 model desain dan arsitektur serta 42 prototipe.
Pameran arsip dan produk Magistretti ini telah berlangsung di beberapa negara. Di Indonesia, arsitek Cosmas D Gozali menjadi kurator pameran ini. Menurut Cosmas, Magistretti ini seorang arsitek dan desainer yang disegani. Dengan pameran ini, masyarakat bisa mengetahui bagaimana Magistretti merumuskan karya-karyanya. “Karya-karya arsitektur yang rumit tapi jadi sederhana di tangannya, dia membawa modernitas, semangatnya sangat kontemporer,” ujar Cosmas.
Cosmas juga mengatakan, mungkin masyarakat sudah banyak yang memakai produk-produk yang didesain oleh Magistretti. Tetapi mereka tak mengenal siapa perancang produk-produk tersebut. “Mungkin banyak yang pernah lihat atau mungkin memakainya tapi tidak kenal tahu perancangnya. Inilah saatnya untuk mengenal siapa dia,” ujar pemilik studio Atelier Cosmas Gozali ini.
Setelah dipamerkan di Pusat Budaya Italia, karya Magistretti ini akan dipamerkan lagi di helatan Indonesian Contemporary Art and Design di Hotel Grand Kemang, 7 Oktober-11 November 2016.
DIAN YULIASTUTI