TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menantang para seniman mengubah lakon cerita dalam kesenian tradisi ludruk untuk menggelorakan semangat perjuangan.
"Dalam sejarah perang Vietnam, Amerika kalah. Tapi di film Rambo, selalu menang," kata dia, Jumat malam, 2 September 2016.
Terinspirasi oleh film Rambo, Soekarwo menilai hal itu bisa dilakukan dalam kesenian tradisi ludruk. "Seperti mengubah alur cerita tokoh utama seorang pejuang harus menang melawan penjajah Belanda," ujarnya.
Dalam akhir cerita Untung Suropati, Sarekah dan Sarip Tambak Oso selalu mati. Menurut dia, pejuang harus menang dan tetap hidup. Apalagi tokoh legenda tersebut tak mempan ditembak dan dibacok.
Dia menantang para seniman kreatif membuat naskah cerita yang mengangkat semangat kemerdekaan. Ia bahkan menjanjikan bonus Rp 10 Juta bagi seniman yang berhasil mengubah alur cerita ludruk.
Pemerintah Jawa Timur, kata dia, akan memberikan stimulus bagi para seniman, mulai dari pengadaan peralatan seni. Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat kebudayaan, apalagi bersamaan dengan masuknya arus globalisasi.
Menurut dia, penetrasi budaya Nusantara telah teruji saat penjajahan kolonial. Kesenian tradisi tetap hidup dan lestari. Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap teguh memegang kultur budaya setempat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi mendukung upaya Soekarwo mengubah lakon drama tradisi ludruk. Ia mengatakan penelusuran sejarah itu penting. Namun, ia menambahkan, ludruk adalah kesenian pertunjukan. Meski begitu, alur cerita akan lebih menarik dan memberikan nilai bagi generasi muda jika ada nilai perjuangan dan semangat pantang menyerah.
"Kita harus menyiapkan generasi tangguh, tahan banting, dan tak lembek. Salah satunya melalui kebudayaan," kata Muhadjir. Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat dan mandiri.
EKO WIDIANTO