Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setan Jawa, Nosferatu ala Garin Nugroho

image-gnews
Sebuah adegan dari pertunjukan Opera Jawa: Selendang Merah, yang disutradarai oleh Garin Nugroho, penata musik Rahayu Supanggah, penata gerak Angono Kusumo & Danang Pamungkas, yang ditampilkan di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Sabtu sore (13/4). ANTARA/Dodo Karundeng
Sebuah adegan dari pertunjukan Opera Jawa: Selendang Merah, yang disutradarai oleh Garin Nugroho, penata musik Rahayu Supanggah, penata gerak Angono Kusumo & Danang Pamungkas, yang ditampilkan di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Sabtu sore (13/4). ANTARA/Dodo Karundeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Terinspirasi film horor bisu hitam-putih Jerman, Nosferatu, karya Friedrich Wilhem Murnau, sutradara Garin Nugroho membuat film Setan Jawa. Film hitam-putih ini akan diiringi orkestra musik gamelan yang digarap seniman Solo, Rahayu Supanggah.

Film ini berkisah tentang cinta dan tragedi kemanusiaan berlatar awal abad ke-20. Film ini menceritakan pemuda miskin Setio jatuh hati dengan Asih, putri bangsawan Jawa. Lamaran Setio ditolak. Hal itu membuatnya mencari peruntungan dengan meminta bantuan kepada iblis lewat pesugihan kandang bubrah. Pesugihan ini dilakoni agar dia mendapat kekayaan demi melamar Asih.  

Kemudian, mereka pun bersatu. Asih mengetahui suaminya menjalani laku pesugihan kandang bubrah. Perempuan itu meminta setan pesugihan menjadikan suaminya tiang penyangga rumah saat kematiannya nanti.

Setan Jawa dikisahkan dalam bingkai sejarah periode awal abad ke-20 sebagai konsep waktu yang menarik untuk dieksplorasi,” ujar Garin, produser dan sutradara Setan Jawa, dalam siaran pers yang diterima Tempo.

Menurut Garin, ekspresi film dimungkinkan bergerak antara tradisi dan kontemporer dalam beragam silang disiplin dan budaya. Film ini, kata Garin, menyatukan perspektif kontemporer dengan tari tradisi, musik, hingga fashion dalam ruang bebas interpretasi. 

Film bisu ini menggambarkan latar awal abad ke-20, selaras dengan waktu tumbuhnya film hitam-putih, sekaligus merebaknya fashion, sastra, dan berbagai bentuk seni hiburan di puncak kolonialisme Belanda. Dia menjelaskan, film ini bukan drama sejarah, tapi memang dibingkai sejarah dan referensi. Era kolonial awal abad ke-20 adalah masa pengembangan industrial disertai pengembangan infrastruktur. Pada waktu itu pertumbuhan gerakan nasionalisme dan identitas manusia Jawa muncul.

Pada era ini, hal-hal mistis tentang Jawa tumbuh seiring dengan munculnya Theosofi, sebuah gerakan religius berbasis harmoni beragam perspektif kepercayaan. “Jalan pesugihan menjadi populer untuk meraih masa depan lebih baik sekaligus sebagai mobilitas sosial dalam dunia baru yang penuh tekanan.”

Untuk mengiringi film bisu ini, Rahayu Supanggah kembali berkolaborasi dengan Garin. Ini adalah proyek keduanya setelah 10 tahun mereka berkolaborasi dalam proyek Opera Jawa.

Rahayu Supanggah adalah seniman musik yang telah dan masih mengenalkan dan mempopulerkan musik gamelan ke kancah dunia selama lebih dari 40 tahun. Rahayu Supanggah  akan menampilkan orkestra gamelan yang  dimainkan langsung  20 pengrawit (pemusik gamelan). Film ini juga akan menampilkan Asmara Abigail sebagai Asih, Heru Purwanto sebagai Setio, dan Luluk Ari sebagai Setan Jawa.

Film bisu hitam-putih dengan orkestra musik gamelan akan diputar perdana pada 3 dan  4 September 2016 pukul 20.00 WIB di Gedung Teater Jakarta, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2012, pemutaran Nosferatu juga diiringi Batavia Madrigal Singers dan Capella Amadeus. Mereka membawakan komposisi musik ciptaan Pierre Oser. Pemutaran world premier akan dilakukan saat Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne, Februari 2017.

DIAN YULIASTUTI

 

 

 

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

4 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

6 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

7 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

10 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

12 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

13 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

13 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

15 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

16 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

17 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.