TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Melissa Sunjaya menggelar pameran tunggal yang dipersembahkan untuk penyair Chairil Anwar. Pameran bertajuk "Bio Fantasy: A Tribute to Chairil Anwar" ini digelar di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, 13-28 Agustus 2016.
Melissa mengatakan rasa kagum kepada Chairil Anwar-lah yang menginspirasinya membuat pameran tersebut. “Dia membebaskan bahasa Melayu dari kolonialisasi dan memodernisasinya,” kata Melissa saat pembukaan pameran, Sabtu, 13 Agustus 2016.
Pameran ini sudah disiapkan Melissa sejak 2014. Dia membutuhkan riset panjang hingga akhirnya menghasilkan 75 karya ilustrasi sel abstrak yang memuat potongan sajak Chairil dalam kaligrafi tersembunyi. Untuk melihat sajak tersembunyi itu, pengunjung harus mengintip ilustrasi Melissa menggunakan lensa inframerah.
Melissa mengatakan konsep kaligrafi tersembunyi tersebut ia buat agar ada interaksi antara pengunjung dan karyanya. “Kemunculan media sosial mengubah pola interaksi jadi serba instan dan kurang empati, saya ingin mengubah itu,” ujarnya.
Sebanyak 75 sajak yang diciptakan Chairil sepanjang hidupnya diinterpretasikan Melissa dalam bentuk ilustrasi abstrak berupa sel. Karyanya penuh warna dan mengingatkan pada beragam rupa sel yang biasanya hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Bila dilihat dengan lensa merah, di balik ilustrasi ternyata tersembunyi sajak Chairil yang ditulis tangan oleh Melissa.
Selain itu, Melissa membuat enam karya seni fiksi yang terinspirasi dari puisi-puisi Chairil. Ia membuat sebuah cerita pendek berikut ilustrasinya tentang dunia pada masa seribu tahun setelah era Chairil Anwar. “Saya mencopet dari Chairil lalu mempersembahkannya dalam bentuk lain,” tutur Melissa.
MOYANG KASIH