Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Happy Salma: Untuk Eksis, Seniman Perlu Strategi  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Happy Salma yang berperan sebagai istri Sukarno, Inggit Ganarsih menceritakan perjuangan hidup bersama sang suami saat dibuang ke Ende, dalam pementasan Monolog Inggit, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (9/5). TEMPO/Dasril Roszandi
Happy Salma yang berperan sebagai istri Sukarno, Inggit Ganarsih menceritakan perjuangan hidup bersama sang suami saat dibuang ke Ende, dalam pementasan Monolog Inggit, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (9/5). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Aktris yang kini menekuni seni drama, Happy Salma, menyebutkan untuk tetap bisa eksis memperjuangkan idealismenya, seorang seniman juga harus memiliki strategi. Sering kali hal itu harus membuat seniman sedikit berkompromi dengan keadaan.

“Seni pertunjukan itu puncaknya ya harus bisa ditampilkan, sayang kalau hanya jadi bahan polemik saja,” ujar Happy Salma dalam acara Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia di Bentara Budaya Bali, Selasa malam, 2 Agustus 2016.

Happy Salma mencontohkan, pertunjukan monolognya yang mengangkat tokoh Tan Malaka di Bandung di mana pertunjukan itu pada hari pertama sempat diancam akan dibubarkan oleh organisasi massa. Situasi itu membuatnya membatalkan pentas di hari pertama. Namun kemudian, panitia berhasil mendapat jaminan dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sehingga keamanan pentas benar-benar dijaga oleh pihak kepolisian.

Hal yang berbeda terjadi saat ia memproduseri pementasan Bumi Manusia yang merupakan bagian dari tetralogi Pramoedya Ananta Toer. Saat itu dengan melibatkan sejumlah artis populer ternyata lebih mudah untuk membuat ruang diskusi dengan pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam perizinan di tengah masih kuatnya stigma terhadap karya Pram.

“Polisinya malah bilang minta diundang karena ngefans dengan Chelsea Islan,” kata Happy Salma.

Sutradara film Garin Nugroho, yang juga tampil dalam acara yang digagas Galeri Indonesia Kaya (Bakti Budaya-Djarum Foundation) itu, menyatakan, strategi individual setiap seniman sangat penting di tengah kebijakan politik pemerintah yang tidak memiliki strategi budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Setiap seniman harus mengembangkan manajemennya sendiri sesuai dengan idealismenya Yang penting dia harus tetap berkarya, tumbuh dan puncaknya bisa saling memberi dengan seniman lain,” ujar Garin.

Hal itu bukan hanya dalam hal mempertahankan idealisme tapi dalam semua hal bahkan termasuk soal pendanaan. “Setiap seniman harus memiliki pemetaan terhadap kondisi di sekitarnya. Saya sendiri biasa merancang program hingga dua tahun ke depan dengan proyek yang bernilai Rp 20 miliar hingga aktivitas yang hanya mengandalkan modal sosial alias gotong-royong,” ujar Garin, yang tahun ini akan membuat peringatan 35 tahun berkarya.

Situasi di Indonesia berbeda dengan negara-negara di Eropa misalnya, di mana kebudayaan dianggap sebagai kebutuhan primer sehingga karya-karya kreatif disubsidi oleh negara. Karena itu, seniman harus mampu melihat sumber pendanaan yang beragam dari yayasan internasional, program corporate social responsibility, sampai individu-individu yang memiliki komitmen pada kesenian.

Ada juga cara lain yang dilakukannya, yakni dengan mengakali proses kreatif yang dilakukan. “Misalnya, saya pernah mengerjakan film populer yang mestinya dijadwalkan 30 hari, tapi dengan kesepakatan pemilik uang, saya kerjakan 20 hari saja. Sisanya yang 10 hari, alat-alat saya gunakan untuk proyek pribadi yang lebih idealis,” ucap Garin.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

31 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Artis-artis Ini Tak Merapat ke Prabowo-Gibran Setelah Kalah, Pilih Teruskan Perjuangan

17 Februari 2024

Happy Salma (Instagram/@happysalma)
Artis-artis Ini Tak Merapat ke Prabowo-Gibran Setelah Kalah, Pilih Teruskan Perjuangan

Meski paslon yang didukung kalah, jajaran artis ini memilih tidak merapat ke paslon 02, Prabowo-Gibran.


Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

16 Februari 2024

Feni Rose/Foto: Instagram/Feni Rose
Artis Tanggapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Arie Kriting hingga Happy Salma

Begini selebritas menerima hasil hitung cepat (quick count) yang dimenangi Prabowo-Gibran.


Pentas Suamiku Oto dan Bel Pintu, Maudy Koesnaedi: Monolog yang Sangat Menantang

14 Desember 2023

Maudy Koesnaedi saat mementaskan serial monolog Di Tepi Sejarah berjudul Suamiku Oto dan Bel Pintu di Teater Salihara Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Dok. Titimangsa/KawanKawan Media
Pentas Suamiku Oto dan Bel Pintu, Maudy Koesnaedi: Monolog yang Sangat Menantang

Maudy Koesnaedi berperan sebagai istri Oto Iskandar Dinata, RA. Soekirah dalam pementasan serial monolog Di Tepi Sejarah, Suamiku Oto dan Bel Pintu.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


Sinopsis Primbon, Film Horor yang Angkat Cerita Tentang Budaya Jawa

16 Agustus 2023

Poster film Primbon. Foto: IMdB.
Sinopsis Primbon, Film Horor yang Angkat Cerita Tentang Budaya Jawa

Sinopsis film Primbon yang mengambil latar belakang kebudayaan Jawa dengan cerita berpusat pada sebuah keluarga keturunan kerajaan.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Tantangan Chelsea Islan dan Mikha Tambayong Main Teater Ariyah dari Jembatan Ancol

14 Juli 2023

Chelsea Islan, Mikha Tambayong, dan Ririn Ekawati sebagai pemain Ariyah dari Jembatan Ancol saat menghadiri konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juli 2023. TEMPO/Gabriella Amanda
Tantangan Chelsea Islan dan Mikha Tambayong Main Teater Ariyah dari Jembatan Ancol

Chelsea Islan dan Mikha Tambayong memiliki tantangan berbeda ketika bermain sebagai karakter utama di pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol.


Guna-guna Istri Muda Dibuat Versi Kekinian, Falcon Pictures Yakin Jadi Film Horor Luar Biasa

14 Juli 2023

Konferensi pers film Guna-guna Istri Muda di Kantor Falcon Pictures, Jakarta. Foto: Falcon Pictures.
Guna-guna Istri Muda Dibuat Versi Kekinian, Falcon Pictures Yakin Jadi Film Horor Luar Biasa

Robby berjanji akan membawa film Guna-guna Istri Muda ini naik kelas yang mengangkat masalah istri muda secara elegan dan tidak lebay.


Happy Salma Gelar Pertunjukan yang Berani dan Kritis Lewat Teater Ariyah dari Jembatan Ancol

13 Juli 2023

Happy Salma dalam konferensi pers Ariyah dari Jembatan Ancol pada Kamis, 13 Juli 2023 di kawasan Jakarta Pusat. TEMPO/Gabriella Amanda
Happy Salma Gelar Pertunjukan yang Berani dan Kritis Lewat Teater Ariyah dari Jembatan Ancol

Happy Salma menyebut Ariyah dari Jembatan Ancol adalah pertunjukan yang berani dan kritis, serta akan merekonstruksi hantu perempuan Indonesia.