TEMPO.CO, Banda Aceh - Pertunjukan grup mudik Sheila On 7 dengan tema Syiar dan Syair Sheila On 7 The Light of Aceh ditunda menjadi 10 Agustus 2016. Penampilan grup musik asal Yogyakarta itu seharusnya digelar di Open Stage Taman Budaya, Banda Aceh, Sabtu, 30 Juli 2016, yang dimulai pukul 20.30 WIB hingga 23.00 WIB.
Project Director Syiar dan Syair Sheila On 7 The Light of Aceh Ivan mengatakan pertunjukan grup musik Sheila On 7 telah dijadwalkan jauh hari sebelumnya. Namun, pihaknya memutuskan untuk menundanya karena berdekatan dengan waktu meninggalnya dua ulama karismatik Aceh, Abon Seulimum dan Abuya Djamaluddin Wali.
Ivan menjelaskan keputusan penundaan diambil dengan kebesaran hati setelah mempertimbangkan kondisi yang ada. Keputusan penundaan juga dilakukan tanpa desakan maupun paksaan dari pihak mana pun. “Dengan pertimbangan menghormati masa duka atas meninggalnya dua ulama karismatik Aceh ini, kami tunda. Tapi tempat maupun jamnya tetap sama,” katanya di Banda Aceh, Kamis, 28 Juli 2016.
Ivan mengatakan, saat mengetahui kabar dua ulama karismatik Aceh meninggal, pihak Sheila on 7 juga turut berbelasungkawa. Saat itu juga, mereka mencari waktu lain dan rela bila pertunjukan ditunda.
Acara yang dipromotori Creativindo dan Delta Intermedia tersebut, grup musik beranggotakan Duta (vokal), Eros (gitar), Adam (bas), dan Bryan (drum), itu akan menampilkan 12 lagu hit dari 10 album yang telah mereka keluarkan.
Ivan menjelaskan, penyelenggara mewajibkan seluruh penonton yang akan menyaksikan penampilan perdana Sheila on 7 di Aceh menggunakan pakaian bernuansa Islami. “Kami mewajibkan pengunjung tidak mengenakan pakaian ketat, tidak membawa narkoba, minuman beralkohol, senjata tajam, dan senjata api,” ujarnya.
Ivan juga memastikan, pihaknya tetap berkomitmen memisahkan penonton laki-laki dan penonton perempuan. “Bagi yang memesan tiket masuk, harus memastikan diri bersedia dipisahkan antara penonton laki-laki dan penonton perempuan, kecuali keluarga.”
Ivan menambahkan, dipilihnya tajuk The Light of Aceh untuk menyesuaikannya dengan program pemerintah Aceh. Pada pertengahan 2016, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh meluncurkan slogan The Light of Aceh atau Cahaya Aceh sebagai branding baru pariwisata provinsi di ujung barat Pulau Sumatera itu.
ADI WARSIDI