TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus penyair Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Rusia akan bertemu di Meulaboh, Aceh Barat, 27-30 Agustus 2016. Mereka mengikuti acara Temu Penyair Nusantara yang diadakan Dewan Kesenian Aceh Barat (DKAB) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.
Acara itu ditandai dengan peluncuran buku kumpulan puisi para peserta berjudul Pasie Karam. Buku setebal sekitar 500 halaman itu berisi puisi-puisi 162 penyair antara lain Taufiq Ismail, Ahmadun Yosi Herfanda, Isbedy Stiawan ZS, Ahmad Kamal Abdullah (Malaysia), Anie Dien (Singapura), dan Victor Pagodaev (Rusia).
Pesta sastra itu, menurut Ketua DKAB Teuku Ahmad Dadek, juga diisi dengan pembacaan puisi, bedah buku Pasie Karam oleh sastrawan Abdul Hadi WM, tur ke kampung tsunami, dan ziarah budaya. “Bedah buku serta baca puisi dengan iringan (kelompok musik puisi) Rangkaian Bunga Kopi,” kata Teuku Dadek lewat pesan pendek, Minggu, 24 Juli 2016.
Temu Penyair Nusantara merupakan acara sastra besar kedua yang diadakan di Aceh pada tahun ini. Sebelumnya, pada 15-18 Juli 2016, sekitar 100 penyair dari sejumlah negara berkumpul di Banda Aceh mengikuti Temu Penyair 8 Negara. Acara itu diisi peluncuran 27 judul buku puisi karya peserta, seminar internasional, bedah buku, serta kunjungan budaya ke tempat-tempat penting di Banda Aceh dan Aceh Besar, termasuk makam massal korban tsunami.
Panitia Temu Penyair Nusantara di Meulaboh juga menyediakan satu sesi peluncuran buku puisi terbaru karya peserta. Syaratnya, buku puisi itu terbit pada 2016. Peserta yang ingin meluncurkan bukunya dapat mengirim gambar kulit buku dan keterangan singkat tentang buku itu ke e-mail: [email protected]. Menurut Teuku Dadek, buku puisi masing-masing penyair akan diluncurkan berbarengan dengan peluncuran buku puisi Pasie Karam.
Acara Temu Penyair Nusantara satu rangkaian dengan Pekan Kebudayaan Aceh Barat. Jadi para penyair juga akan diajak untuk menyaksikan dan mengikuti festival budaya itu. Adapun pekan Kebudayaan diisi dengan beragam acara seni-budaya, pertunjukan seni, seminar, pameran lukisan, hingga festival kuliner. “Pada 27 Agustus 2016 penyair yang tiba di Meulaboh (bisa) mengikuti festival kari dan kenduri,” ujar Teuku Dadek.
MUSTAFA ISMAIL