TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai seorang sutradara, Hanung Bramantyo dikenal sebagai salah satu sutradara film dengan berbagai genre. Beberapa di antaranya film-film bergenre drama percintaan. Namun baru-baru ini Hanung mengatakan ia bosan membuat film soal cinta.
"Betul, saya bosan bikin film soal cinta. Come on! Kayaknya kalau gini terus enggak akan berkembang," kata Hanung di gedung MD Place, Kuningan, Jakarta, Senin, 4 Juli 2016.
Menurut Hanung, film tentang cinta biasanya memiliki pakem-pakem yang sudah bisa ditebak jalan ceritanya. "Misalnya selalu cinta segitiga saja pakemnya. Si A cinta si B, lalu nanti ternyata ada si C. Capek juga saya bikin film kalau soal cinta lagi cinta lagi," ujar pria asal Yogyakarta ini.
Hanung menilai film-film Lebaran dan akhir tahun tak harus melulu mengenai cinta atau komedi. Ia berharap suksesnya film Rudy Habibie bisa dijadikan barometer film yang bergenre nasionalisme ke depannya.
Meski demikian, sutradara Get Married ini mengerti orientasi penonton tidak bisa diubah begitu saja. "Mengubahnya harus smooth, enggak bisa revolusioner, langsung jebret!" tuturnya bersemangat.
Cara inilah yang ia perlihatkan dalam film terbarunya, Rudy Habibie. "Memang tidak mudah (mengubah). Penonton itu biasanya baper dan enggak bisa gitu ajalah dibikin radikal," ucap ayah empat anak ini.
DINI TEJA