TEMPO.CO, Jakarta - Dengan perlahan, Ibu Itje (Ira Wibowo) membuka secarik surat yang telah dibaca suaminya, Gunawan Garindra (Abimana Artasatya). Betapa sedihnya ia ketika ia mengetahui ternyata suami tercintanya divonis kanker dan hidupnya tak akan lama lagi.
Gunawan khawatir. Hatinya gundah karena mengetahui dirinya tak akan bisa menyaksikan kedua putranya, Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahendra), tumbuh bersamanya. "Saya enggak bisa mengantarkan mereka saat mereka menikah kelak," ujarnya pelan kepada sang istri. Dengan perasaan sedih tapi tetap kuat dan tegar, Ibu Itje pun berkata, "Saya nanti yang akan mengantarkan mereka menikah, Kang."
Dengan bantuan sang istri, Gunawan pun merekam seluruh pesan-pesan yang ingin dia sampaikan kepada kedua putra dan juga istrinya dalam sebuah video. Video-video inilah yang akan menemani Ibu Itje, Satya, dan Cakra setiap Sabtu.
Baru sepuluh menit film ini diputar, adegan demi adegan pilu diperlihatkan. Dialog demi dialog yang menyentuh pun diucapkan dan lantunan biola sebagai musik latar diperdengarkan. Maka tak heran, dalam waktu sepuluh menit saja, Sabtu Bersama Bapak sudah membuat isak tangis penonton di studio bioskop terdengar.
Sabtu Bersama Bapak berkisah tentang cinta seorang ayah kepada keluarganya, yakni istri dan khususnya kedua putranya. "Jalan ceritanya penuh drama. Saya baru lihat sendiri ada cerita bagus seperti ini. Belum pernah saya mendapatkan cerita sekuat ini," ujar Monty Tiwa, sutradara Sabtu Bersama Bapak, saat ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2016.
Meski berfokus pada seorang ayah, ia menuturkan, film ini memiliki cerita keluarga yang lengkap. Tak melulu mengenai hubungan ayah dengan anak, tapi juga suami-istri, persahabatan, ataupun ibu dan anak. Hal ini pun diakui oleh Deva Mahendra, pemeran Cakra.
Deva mengaku belajar dari tokoh Cakra yang diperankannya tentang menghidupkan masa sekarang dan masa depan. "Saya tidak mau disabotase dengan hashtag #RinduAyah. Meski cerita ini tentang seorang ayah, sosok Cakra itu juga peduli dengan ibu."
Sejak awal, Sabtu Bersama Bapak memang menggambarkan kisah drama yang teramat sedih. Berperan sebagai Ibu Itje, Ira Wibowo berhasil menampilkan mimik kesedihan mendalam yang berusaha untuk terlihat kuat.
Meski demikian, sang sutradara tidak membiarkan penonton terus larut dalam kesedihan. Ada bermacam emosi yang sengaja dimainkan dalam film ini.
Pertama, kisah persahabatan Cakra dan karyawannya di Jakarta yang selalu mengundang tawa. Akting Deva, Jennifer Arnelita, Ernest Prakasa, dan sekilas sang penulis novel, Adithia Mulya, memainkan emosi berbeda. Penonton sengaja dibuat tertawa oleh aksi-aksi mereka.
Adapun adu akting antara Acha Septriasa dan Arifin Putra menunjukkan gejolak rasa cinta yang kuat tanpa terkesan dibuat-buat. Tak hanya itu, mereka pun kompak ketika memancarkan amarah yang meledak-ledak.
Tak hanya didukung suara latar musik instrumental, Sabtu Bersama Bapak berhasil mengawinkan akting para pemain serta ceritanya dengan lagu-lagu latar yang pas. Lagu Cinta milik Iwan Fals begitu melekat dengan salah satu adegan film ini. Musik begitu menyatu dengan adegan dansa Ira Wibowo dan Abimana saat itu. Pelantun lagu tersebut, Iwan Fals, pun mengaku kaget karena sempat tak yakin apakah adegan dengan lagunya akan sesuai.
Pemain: Acha Septriasa, Abimana Artasatya, Arifin Putra, Ira Wibowo, Deva Mahendra
Sutradara: Monty Tiwa
Penulis skenario: Adhitya Mulya
Penulis novel: Adhitya Mulya
Produser: Ody Mulya Hidayat
Produksi: Falcon Pictures
DINI TEJA