Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arsitek UGM Ajak Seniman Melukis Yogyakarta tanpa Hotel  

image-gnews
Penonton melihat karya-karya lukisan dan instalasi yang dipamerkan di pameran tunggal
Penonton melihat karya-karya lukisan dan instalasi yang dipamerkan di pameran tunggal "Ambang" oleh Dyan Anggraini di Sangkring Art Space, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Pakar arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Laretna Trisnantari Sita, mengajak para perupa melakukan gerakan melukis Yogyakarta tanpa hotel. Ajakan itu dilandasi keprihatinannya terhadap maraknya pembangunan hotel, mal, serta apartemen yang menyulap Yogyakarta dari wajah tradisional menjadi modern.

“Perlu ada gerakan melukis bersama sebelum Yogyakarta menjadi hotel. Atau melukis bersama, tapi hotelnya enggak perlu dilukis,” kata Laretna saat membuka pameran tunggal seniman Pupuk Daru Purnomo yang berjudul “Memory of My Life di Galeri Gejayan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kamis malam, 16 Juni 2016.

Istri almarhum bakal calon Wakil Wali Kota Yogyakarta, Aki Adhisakti, itu menjelaskan, masyarakat semakin tidak mengenal wajah asli Yogyakarta. Dia mencontohkan, dulu ada danau buatan di Taman Sari. Tapi kini ditimbun permukiman penduduk yang padat. “Dulu juga ada Kali Larangan. Ada yang tahu Kali Larangan?” kata Laretna di hadapan para seniman yang hadir.

Tidak satu pun seniman yang bisa menjawab. Laretna menjelaskan, Kali Larangan adalah sungai yang mengalir dari sisi bawah Kali Winongo yang dibendung. Aliran airnya memasuki dan mengitari Keraton Yogyakarta, yang dulu dikelilingi jagang atau semacam selokan. 

Air tersebut juga mengaliri blumbang (kolam) Masjid Gede Kauman, yang dipergunakan untuk bersuci sebelum masuk masjid. “Semestinya Yogyakarta tetap mempertahankan wajah aslinya seperti Paris,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi barat Yogyakarta, kata dia, ada persawahan yang luas membentang di kawasan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Sawah sering diidentikkan dengan kemiskinan karena pembangunan fisik tidak dilakukan di sana. Padahal, ujar Laretna, sawah adalah simbol kekayaan gemah ripah loh jinawi. “Pertanyaannya, mampukah sawah-sawah itu tetap ada di sana?” 

Perupa Yuswantoro Adi setuju gerakan melukis bersama tentang Yogyakarta dihidupkan kembali. Sebab, saat beberapa tahun lalu pemerintah Yogyakarta berencana membangun taman parkir di bawah Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Yuswantoro dan perupa lain bersama-sama melukis alun-alun. Ada pesan naif sekaligus sindiran yang ingin disampaikan. “Ayo melukis, mumpung alun-alun belum hilang,” katanya.

Dia menilai gerakan melukis bersama tidak sekadar untuk mendokumentasikan setiap sudut Yogyakarta, baik yang berwujud kebendaan maupun bukan, melainkan merupakan gerakan budaya untuk melestarikan Yogyakarta. “Jangan sampai gerakan ini sekadar wacana. Tapi mari dieksekusi,” ucap Yuswantoro. 

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

7 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

22 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

46 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

48 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

49 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

55 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

57 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.