Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ArtJog 2016, Protes Aktivis NU dan Cekaknya Pendanaan Seni

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.
ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman dan aktivis Nahdlatul Ulama mengecam bursa pasar seni termegah Art Jog, yang menggandeng Freeport Indonesia sebagai sponsor. Mereka mengajak seniman maupun masyarakat untuk memboikot acara itu.

Kecaman itu datang dari Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) yang merupakan badan otonom di bawah NU dan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam. Front itu merupakan wadah koordinasi antara jemaah NU yang peduli pada konflik pengelolaan sumber daya alam.

Periset Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam, Bosman Batubara menduga seniman yang terlibat dalam acara itu sejak awal tidak mengetahui keterlibatan Freeport sebagai sponsor Art Jog. “Ada paradoks ketika seniman menampilkan karya mereka yang kritis terhadap persoalan lingkungan dan penderitaan rakyat,” kata Bosman dihubungi Tempo, Jumat malam, 10 Juni 2016.

Bosman berpandangan penyelenggara yang menerima PT Freeport sebagai sponsor tidak sensitif karena perusahaan itu dinilai melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Papua. Di antaranya penghancuran tatanan adat rakyat Papua, perampasan lahan masyarakat lokal, penangkapan sewenang-wenang masyarakat sipil, perusakan lingkungan hidup, dan perusakan ekonomi rakyat.

Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga dituding mengingkari eksistensi Suku Amungme, melanggar hak-hak ketenagakerjaan, dan terlibat dalam setoran ilegal uang keamanan aparat negara.

Alumnus Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada dan Interuniversity Programme in Water Resources Engineering, KU Leuven dan VU Brussel, Belgia itu merujuk pada temuan Jaringan Advokasi Tambang Mining Advocacy Network dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan.

Limbah tailing atau sisa pengolahan batuan-batuan yang mengandung mineral
Freeport telah mencapai lebih dari 1,187 milliar ton yang dibuang ke sungai Aghawagon, Otomona dan Ajkwa Papua. Longsor besar di kawasan Freeport juga telah merenggut 28 nyawa pekerja sekaligus pada 14 Mei 2013. Hingga akhirnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah menetapkan PT. Freepot Indonesia sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia berat dalam kasus itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Kabupaten Merauke, Papua, Lurina Ubay mengatakan  masuknya Freeport membuat rakyat Papua sengsara karena mereka merasa terasing di tanah mereka sendiri. Penambangan oleh Freeport itu merusak lingkungan karena hutan dan sumber daya alam milik rakyat Papua habis dikuras. “Bagaimana kami bisa mencari makanan ketika sumber-sumbernya habis,” kata Lurina.

Sebelumnya, Direktur Artistik Art Jog, Heri Pemad, mengatakan, seniman yang ikut berpameran di Art Jog tidak tahu menahu soal pelibatan Freeport sebagai sponsor. Keputusan penyelenggara Art Jog melibatkan Freeport, kata dia mepet dengan pelaksanaan Art Jog. “Sedangkan, kesepakatan seniman sebagai peserta Art Jog sudah ada jauh sebelumnya,” kata Pemad.

Menurut dia, keputusan untuk melibatkan Freeport sebagai sponsor datang dari keputusasaan terhadap tidak hadirnya pemerintah mendukung bursa pasar seni itu. Padahal, Art Jog tahun lalu, kata Pemad tidak menghasilkan untung. Bahkan, kata dia, itu membuat panitia bankrut karena tidak ada karya yang terjual.

Ia sadar ketika melibatkan Freeport sebagai sponsor akan menuai kritik dari sejumlah kalangan, di antaranya seniman. “Saya tempuh jalan terakhir dengan gebrakan menggandeng Freeport untuk mencuri perhatian publik. Sulit sekali mencari sponsor,” kata Pemad.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

24 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

31 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.